Forum Kerja Guru Agama Buddha (FKGAB) Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
Jumat, 07 Maret 2014
RRP VII BERKARAKTER
FKGAB BABEL
FKGAB BABEL
RPP_SMP_VII.doc
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Halaman 1 dari 34.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 1. Memahami komponen dan kriteria agama Buddha.
B. Kompetensi Dasar : 1.2. Menjelaskan hakikat Tuhan Yang Maha Esa
C. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1:
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian Tuhan dalam Udana VIII:3 dengan kereligiusan.
2. Mendeskripsikan cara hidup berketuhanan dengan perumpamaan orang buta memegang
gajah dengan kecerdasan.
3. Menjelaskan objek pemujaan agama Buddha dengan kesantunan.
Pertemuan 2:
Peserta didik mampu:
1. Melaksanakan praktik puja bakti dengan kereligiusan dan kedisiplinan.
2. Mendalami Buddha Dhamma dengan cinta ilmu.
D. Materi Ajar:
1. Hakikat ketuhanan.
2. Hakikat pemujaan
3. Praktik ibadah Buddha.
4. Buddha Dhamma
E. Model/Metode Pembelajaran : Demonstrasi dan diskusi aktif dengan menghargai
keberagaman dan kedemokratisan.
F. Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi dan Apersepsi:
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan
b. Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang Tuhan Yang Maha Esa, dan
objek pemujaan agama Buddha dengan kesantunan
c. Peserta didik termotivasi untuk mendeskripsikan Tuhan Yang Maha Esa menurut agama
Buddha, dan objek pemujaan berdasar pustaka dan metode diskusi dengan kereligiusan,
kesantunan, dan cinta ilmu.
2. Kegiatan Inti:
a. Mengkaji hakikat Tuhan dalam agama Buddha dengan perasaan kereligiusan dan
bertanggung jawab.
b. Mengamati objek pemujaan pada gambar-gambar atau di vihara dengan kereligiusan,
kesantunan, dan kepedulian.
c. Diskusi kelompok tentang pengertian hakikat Tuhan seperti termaktub dalam Udana
VIII: 3, dan objek pemujaan/penghormatan dengan kedemokratisan dan kesantunan.
d.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan percaya diri tentang pengertian
hakikat Tuhan dalam Udana VIII: 3 dan objek pemujaan/penghormatan.
e. Melakukan tanya-jawab dengan kecerdasan dan kesantunan tentang pengertian hakikat
Tuhan seperti yang termaktub dalam Udana VIII: 3, dan objek pemujaan/penghormatan.
f. Menyimpulkan hasil diskusi dengan kecerdasan dan tanggung jawab.
3. Kegiatan Penutup
a. Mengevaluasi proses pembelajaran dengan kejujuran.
b. Memamerkan hasil kerja kelompok dengan bertanggungjawab.
c. Memberikan tes dengan bertanggungjawab untuk mengetahui daya serap materi yang
baru saja dipelajari.
d. Memberikan tugas-tugas dengan bertanggungjawab.
e. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
Halaman 2 dari 34.
Motivasi dan Apersepsi:
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan
b. Guru bertanya dengan kesantunan kepada peserta didik makna kebaktian, paritta apa
yang
harus dibaca, dan arti Buddha Dhamma.
c. Peserta didik termotivasi dengan rasa ingin tahu mendeskripsikan makna kebaktian, nilai
paritta, dan praktik puja bakti, serta mengetahui arti Buddha Dhamma.
2. Kegiatan Inti:
a. Membaca dan melafalkan doa (paritta) dengan kereligiusan dan kesantunan.
b. Melakukan studi pustaka tentang makna dan nilai paritta dengan perasaan kereligiusan,
keingintahuan, dan kepedulian
c. Mendiskusikan hasil kajian pustaka Buddha Dhamma dengan kejujuran, kesantunan,
dan kedemokratisan.
d. Mendemontrasikan puja bakti dengan kereligiusan dan kedisiplinan
e.Membaca paritta untuk penyembuhan orang sakit dan pelimpahan jasa dengan
kereligiusan dan percaya diri
f. Menyimpulkankan hasil kajian pustaka Buddha Dhamma dengan kecerdasan.
g. Secara berkelompok siswa mendiskusikan arti Buddha Dhamma dengan kedemokratisan.
h. Tanya jawab antar kelompok tentang hasil studi pustaka secara santun.
h. Menyimpulkan hasil kerja kelompok dengan kecerdasan dan tanggung jawab.
3. Kegiatan Penutup
a. Evaluasi proses pembelajaran dengan kejujuran
b. Pemberian tugas-tugas dengan bertanggung jawab.
c. Mendokumentasikan hasil kerja dengan kedisiplinan
d. Menginformasikan ulangan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya dengan kejujuran
e. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
G. Sumber Belajar
1. Buku teks
2. Kitab Suci Tipitaka (Udana)
3. Buku Paritta
4. Narasumber
H. Penilaian
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
1. Mendeskripsikan Tuhan
dalam agama Buddha
berdasarkan pada nilai-
nilai Ketuhanan
(kereligiusan
Tes tertulis
(kecerdasan
dan kejujuran)
Uraian 1. Mengapa Tuhan dalam
agama Buddha tidak
dipersonifikasikan?
2. Jelaskan hakikat
Tuhan dalam agama
Buddha!
2. Mendeskripsikan arti
gambar dan objek
pemujaan di vihara
berdasarkan pada
nilai-nilai Ketuhanan
(kereligiusan
Tes lisan
(kecerdasan,
dan tanggung
jawab)
Uraian 3. Jelaskan makna objek
Buddharupang di
Vihara!
4.Uraikan fungsi objek
pemujaan di Vihara!
3. Membaca doa-doa
agama Buddha (paritta)
dalam berbagai peristiwa
berdasarkan pada
nilai-nilai Ketuhanan
(kereligiusan )
Unjuk kerja
(kereligiusan,
percaya
diri dan
bertanggung
jawab)
Tes contoh
kinerja
5.Bacakan paritta untuk
orang sakit dengan
benar!
6.Bacakan paritta untuk
teman yang berulang
tahun dengan benar!
4,Menjelaskan maknaparitta
(kerelegiusan)
5. Melakukan puja bakti
berdasarkan pada nilai-nilai
Tes tertulis
( kejujuran)
Unjuk kerja
(percaya diri
Uraian
Tes contoh
kinerja
7.Jelaskan tujuan
melakukan puja bakti!
8.Praktikkan puja
bakti singkat
Halaman 3 dari 34.
Ketuhanan (kekereligiusan)
6.Melakukan observasi tetang
objek pemujaan (dengan
tanggung jawab)
kereligiusan,
dan
bertanggung
jawab)
Observasi
(keingintahuan
dan kepatuhan
pada aturan
sosial)
Lembar
Observasi
dengan membaca
Namakharagatha,
Vandana, Tisarana,
dan Pancasila!
9.Bacakan paritta untuk
orang sakit!
10. Lakukan observasi
lapangan (di vihara)
dan identifikasi hal-hal
mengenai:
a. Macam-macam
objek pemujaan.
b. Tata cara praktik
puja bakti
Pedoman Penskoran:
No Jawaban Skor
1 Benar 8
2 Benar 8
3 Benar 8
4 Benar 8
5 Benar 10
6 Benar 10
7 Benar 8
8 Benar 10
9 Benar 15
10 Benar 15
Total skor 100
Perhitungan Nilai akhir dalam skala 0 – 100 sbb:
Perolehan skor
Nilai akhir = X skor ideal (100)
Total skor
………………, …………….………
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha
………………………….. ………………………
NIP: NIP:
Halaman 4 dari 34.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP ......................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 1. Memahami komponen dan kriteria agama Buddha.
B. Kompetensi : 1.2 Menjelaskan kitab suci, tempat ibadah dan lambang-lambang
agama Buddha
C. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan 1
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan kitab Suci Tri Pitaka dengan kereligiusan dan kesantunan.
2. Mendeskripsikan bagian dan isi Tri Pitaka dengan kereligiusan dan kecerdasan
Pertemuan 2
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan ciri-ciri tempat ibadah dengan kecerdasan dan kesantunan.
2. Membedakan cetiya, vihara, dan Arama dengan kecerdasan dan kesantunan.
3. Menjelaskan arti lambang-lambang dengan kecerdasan dan kesantunan.
D. Materi Ajar:
1. Kitab Suci Tri Pitaka
2. Tempat Ibadah
3. Lambang-lambang
E. Model dan Metode Pembelajaran:
Model : Pembelajaran langsung dengan rasa keingintahuan.
Metode : Pemecahan masalah, tes unjuk kerja dengan menghargai kebersamaan dan
ketangguhan.
F. Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang Kitab Suci Tri
Pitaka
dengan kesantunan
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendeskripsikan Kitab Suci Tri Pitaka,
membaca pustaka dan berdiskusi dengan keingintahuan
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menjelaskan Kitab Suci Tripitaka
dan mendeskripsikan bagian dan isi Tri Pitaka.
2. Kegiatan Inti
a. Mengkaji pustaka tentang Kitab Suci Tripitaka dan mendeskripsikan bagian dan isi Tri
Pitaka dengan keingintahuan dan cinta ilmu
b. Mendiskusikan makna yang terkandung dalam Kitab Suci Tripitaka dan
mendeskripsikan bagian dan isi Tri Pitaka dengan kesantunan dan kedemokratisan
(selama diskusi berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing anggota
kelompok dan mengarahkan peserta didik yang mengalami kesulitan).
c. Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi dengan
kecerdasan dan percaya diri.
d. Bertanya jawab tentang Kitab Suci Tripitaka, bagian dan isi Tri Pitaka dengan
kesantuanan dan menghargai perbedaan
e. Membuat rangkuman materi yang telah dipelajari dengan tanggung jawab
3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan kejujuran
b. Guru memberi tugas dengan kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
c. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan yang akan datang
membahas tentang perbedaan cetiya dan vihara, ungsi, ciri-ciri tempat ibadah dan arti
lambang-lambang dalam Agama Buddha dengan kejujuran
d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
Halaman 5 dari 34.
Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang tempat ibadah
dengan kesantunan
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk membedakan cetiya dan vihara, fungsi,
ciri-ciri tembat ibadah dan arti lambang-lambang dengan rasa keingintahuan.
d.Tujuan kompetensi yang dicapai pada pertemuan kedua : Setelah mempelajari
materi ini peserta didik mampu mendeskripsikan tentang cetiya, mahacetiya, vihara,
mahavihara dan sima dengan segenap ciri-cirinya, serta arti lambang-lambang dengan
rasa percaya diri.
2. Kegiatan Inti
a.Peserta didik membentuk kelompok beranggotakan 3-5 oang dengan tugas
mendiskusikan tentang perbedaan cetiya, mahacetiya, vihara, mahavihara dan
sima, dengan ciri-cirinya sert arti lambang-lambang dengan kedemokratisan (selama
diskusi berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing anggota kelompok dan
mengarahkan peserta didik mengalami kesulitan).
b. Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya sedangkan
yang lain menanggapinya dengan santun dan kecerdasan.
c. Peserta didik mengerjakan tugas-tugas latihan soal-soal tentang perbedaan cetiya,
vihara, dan Arama beserta ciri-cirinya dan juga arti lambang-
lambang dengan kedisiplinan dan tanggung jawab.
d. Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat rangkuman dengan kecerdasan dan
tanggung jawab.
3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dan guru melakukan refleksi materi yang telah dipelajari dengan
kecerdasan
b. Guru memberi tugas kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
c. Guru menginformasikan kepada peserta didik pertemuan yang akan datang akan
membahas tentang hakikat agama dam membedakan golongan umat Buddha
e. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
G. Sumber Belajar
1. Buku paket
2. Kitab Suci Tipitaka
3. Gambar cetiya, vihara, dan Arama.
H. Penilaian:
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
1.Mendeskripsikan kitab suci
sesuai alur berpikir logis
(kecerdasan)
Penugasan individu
dengan kecerdasan
Proyek 1.Tuliskan skema Tri
Pitaka
2. Lengkapi bagian-bagian
dan isi Tri Pitaka dari
bagan yang tersedia
2.Menjelaskan macam-
macam tempat ibadah
untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas (rasa
keingintahuan)
Tes tertulis
dengan kecerdasan
Uraian 3.Tuliskan 5 macam tempat
ibadah
4. Jelaskan perbedaan dari
masing-masing tempat
ibadah
3.Mendeskripsikan lambang-
lambang
dengan cermat dan tepat
(kecerdasan).
Tes tertulis
dengan kecerdasan
Uraian 5.Tuliskan minimal 5
lambang.
6. Jelaskan arti dari 5
lambang tersebut!
4.Membuat hasil karya tentang
lambang-lambang dengan etos
kerja untuk menyelesaikan
tugas sebaik-baiknya (kerja
keras)
Penugasan individu
(percaya diri dan
bertanggung jawab)
Pekerjaan
rumah
7.Buatlah salah satu dari
lambang-lambang
roda cakra; stupa;
swastika; bunga teratai
menggunakan bahan
Halaman 6 dari 34.
bekas!
Pedoman Peskoran:
No Jawaban Skor
1 Benar 5
2 Benar 5
3 Benar 5
4 Benar 5
5 Benar 5
6 Benar 5
7 Artistik 10
Total skor 40
Perhitungan Nilai akhir dalam skala 0 – 100 sbb:
Perolehan skor
Nilai akhir = X skor ideal (100)
Total skor
Mengetahui, Jakarta,
Kepala Sekolah Guru PAB
…………………………… ……………………………
NIP NIP
Halaman 7 dari 34.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP .......................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 40 menit (1 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 1. Memahami komponen dan kriteria agama Buddha.
B. Kompetensi Dasa : 1.3 Mengeidentifikasikan kriteria Agama Buddha dan umat Buddha
C. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan tentang kriteria agama Buddha dengan kecerdasan dan cinta ilmu
2. Mengidentifikasikan tingkatan umat Buddha dengan kecerdasan
D. Materi Ajar:
1. Kriteria agama Buddha
2. Tingkatan umat Buddha
E. Model/metode Pembelajaran:
Model : pemecahan masalah, penugasan
Metode : ceramah interaktif
F. Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi: mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang kriteria Agama dengan
kesantunan.
c. Motivasi: Peserta didik termotivasi dengan rasa keingintahuan untuk mendeskripsikan
kriteria agama Buddha dan menyebutkan tingkatan umat Buddha.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama : Setelah mempelajari
materi ini peserta didik mampu mendeskripsikan kriteria agama Buddha, dan
menyebutkan tingkatan umat Buddha dengan rasa keingintahuan.
2. Kegiatan Inti:
a. Mencari informasi pengertian dan kriteria agama Buddha dengan keingintahuan dan cinta
ilmu
b. Membuat esey pengertian kriteria agama Buddha dengan menghargai keberagaman
c. Mengklasifikasikan tingkatan umat Buddha dengan menghargai keberagaman
d. Membuat rangkuman dan menarik kesimpulan hasil kajian pengertian kriteria
agama Buddha dan tingkatan umat Buddha dengan kejujuran dan bertanggung jawab
3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan kejujuran
b. Guru memberi tugas individu kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
c. Guru menginformasikan dengan kejujuran kepada peserta didik bahwa pertemuan yang
akan datang membahas sejarah Pangeran Siddharta.
G. Sumber Belajar
1. Buku paket PAB Kelas VII
2. Berbagia pustaka Buddhis
3. Gambar
4. Media surat kabar
H. Penilaian:
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
1.Menjelaskan kriteria agama-agama
untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas (rasa keingintahuan)
2.Menjelaskan kriteria agama
Buddha dengan cermat dan tepat
(kecerdasan).
Tes tertulis
dengan
kecerdasan
Uraian 1. Jelaskan kriteria
agama Buddha secara
umum.
2. Jelaskan kriteria
agama Buddha di
Indonesia.
Halaman 8 dari 34.
3.Menjelaskan kelompok umat
Buddha dengan cermat dan tepat
(kecerdasan).
Tes lisan
dengan
kecerdasan
dan
kesantunan
Daftar
pertanyaan
3.Sebutkan 2 macam
golongan umat
Buddha?
4. Sebutkan tingkatan
dari golongan pertama!
5. Sebutkan tingkatan
dari golongan kedua!
Menyajikan dalam bentuk tabel
tingkatan umat Buddha
Penugasan
dengan
kejujuran
Tugas
proyek
6.Buatlah tabel tentang
tingkatan umat Buddha
Pedoman Peskoran:
No Jawaban Skor
1 Benar 10
2 Benar 10
3 Benar 10
4 Benar 10
5 Benar 10
6 Benar 10
Total skor 60
Perhitungan Nilai akhir dalam skala 0 – 100 sbb:
Perolehan skor
Nilai akhir = X skor ideal (100)
Total skor
Jakarta,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru pendiddikan agama Buddha
…………………………… ……………………………
NIP NIP
Halaman 9 dari 34.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP ......................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi waktu : 4 X 40 menit (2 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 2. Mengungkapkan sejarah Pangeran Siddharta pada masa
remaja dan berumah tangga.
B. Kompetensi Dasar : 2.1 Menceritakan peristiwa masa remaja dan berumah tangga
pangeran Siddharta.
C. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan 1:
Peserta didik mampu:
1. Menyebutkan sifat-sifat luhur dan kelebihan yang dimiliki pengeran Siddharta dengan
kecerdasan dan kejujuran
2. Menceritakan kelebihan diri pada Pangeran Siddharta dan sifat sportif dalam
memperoleh jodoh dengan ketangguhan dan percaya diri.
Pertemuan 2:
Peserta didik mampu:
1. Menerapkan cara hidup harmonis sebagai anak dalam keluarga dengan kesantunan,
kedisiplinan, dan kepatuhan pada aturan sosial.
2. Mendeskripsikan tiga istana milik pangeran Siddharta dengan kecerdasan dan kejujuran
D. Materi Ajar: Masa remaja dan berumah tangga pangeran Siddharta.
E. Model/Metode Pembelajaran:
Model : Pembelajaran langsung dengan kecerdasan dan rasa keingintahuan
Metode : Pemecahan masalah, ceramah interaktif, diskusi kelas dengan kedemokratisan
F. Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 1:
1. Kegiatan Pendahuluan:
a. Doa pembukaan Pendidikan dengan kereligiusan
b. Apersepsi : mengajukan pertanyaan tentang masa remaja Pangeran Siddharta yang telah
diajarkan pada pertemuan sebelumnya dengan kecerdasan.
c. Motivasi : peserta didik termotivasi untuk menceritakan peristiwa masa remaja dan
berumah tangga pangeran Siddharta dengan kecerdasan dan keingintahuan
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari
materi ini peserta didik akan mampu menceritakan masa remaja dan berumah
tangga pangeran Siddharta dengan kejujuran, kecerdasan, dan percaya diri.
2. Kegiatan inti:
a. Peserta didik membentuk kelompok masing-masing beranggotakan 3-5 orang dengan
tugas mendiskusikan masa remaja dan berumah tangga Pangeran Siddharta dengan
kesantunan, kedemokratisan, dan kecerdasan.
b.Mengamati gambar/film masa remaja dan berumah tangga P Siddharta dengan
kesantunan dan rasa ingin tahu.
c. Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya sedangkan
kelompok lain menanggapinya dengan kesantunan dan kedemokratisan
d. Melakukan tanya-jawab cerita masa remaja Pangeran Siddharta dengan kesantunan dan
kedemokratisan berdasarkan gambar/film yang diamatinya.
e. Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta membuat rangkuman dengan kejujuran
dan bertanggung jawab.
3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan kejujuran dan kecerdasan.
b. Guru memberi tugas dengan kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
c. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan yang akan datang
membahas tentang cara hidup harmonis sebagai anak dalam keluarga dan
mendiskripsikan tiga istana milik pangeran Siddharta dengan kejujuran, kecerdasan, dan
Halaman 10 dari 34.
percaya diri.
Pertemuan 2:
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang sifat-sifat mulia Pangeran Pangeran
Siddharta yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan kecerdasan dan
kesantunan.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi mendiskripsikan tiga istana milik pangeran
Siddharta dengan rasa keingintahuan, cinta ilmu, dan kecerdasan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertamuan kedua: Setelah mempelajari
materi ini peserta didik akan mampu menerapkan cara hidup harmonis sebagai anak
dalam keluarga dan mendiskripsikan tiga istana milik pangeran iddharta dengan
dengan kejujuran, kecerdasan, dan percaya diri.
2. Kegiatan Inti:
a. Peserta didik mendiskusikan tentang cara hidup harmonis sebagai anak dalam
keluarga dan mendiskripsikan tiga istana milik pangeran Siddharta dengan
kecerdasan dan rasa keingintahuan.
b. Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya kelompok
lain menanggapi dengan kesantunan dan kedemokratisan.
c. Menanggapi hasil presentasi dengan kesantunan dan menghargai kebersamaan
d. Melakukan tanya-jawab cerita masa remaja Pangeran Siddharta dengan kesantunan
dan kedemokratisan
e. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang cara hidup harmonis
sebagai anak dalam keluarga dan tentang tiga istana milik pangeran Siddharta dengan
bertanggung jawab dan kedisiplinan. Pada saat peserta didik mengerjakan tugas
guru memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam menyelesaikan masalah
dan memberikan apresiasi kepada peserta didik yang bekerja sungguh-sungguh atau
peserta didik yang sudah dapat menyelesaikan soal.
3. Kegiatan Penutup
a.Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta membuat rangkuman dengan
kecerdasan dan bertanggung jawab.
b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan kereligiusan dan kecerdasan.
c. Guru memberi tugas-tugas individu dengan mengahargai kebaragaman.
d. Guru menginfomasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya membahas
bahwa Pangeran Siddharta tidak bahagia dengan cara hidup di istana yang terkekang
dengan kesantunan.
G. Sumber Belajar
1. Buku riwayat hidup Buddha Gotama
2. Buku paket SMP kelas VII
3. Film/gambar masa remaja dan berumahtangga pangeran Siddharta
H. Penilaian:
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
ß Menceritakan sayembara
untuk memilih jodoh dan
yakin kemampuan diri sendiri
(percaya diri) dan bertanggung
jawab.
.
ß Menjelaskan pesta perkawinan
P Siddharta dengan cermat dan
tepat (kecerdasan).
Penugasan
individu
(bertanggung
jawab)
Pekerjaan
Rumah
1. Buatlah
rangkuman
sayembara
untuk memilih
jodoh dan pesta
perkawinan
pangeran
Siddharta.
2. Jelaskan peristiwa
pesta perkawinan
Pangeran
Siddharta!
Halaman 11 dari 34.
ß Menjelaskan cara hidup
berumah tangga Pangeran
Siddharta dengan cermat dan
tepat (kecerdasan).
ß Mendeskripsikan kolam
Pangeran Siddharta dengan
cermat dan tepat (kecerdasan)
Tes tertulis
(Kecerdasan)
Uraian 3. Bagaimana
Keadaan
kehidupan
berumah tangga
Pangeran
Siddharta?
4. Tuliskan berbagai
jenis kolam
milik Pangeran
siddharta!
ß Mendeskripsikan istana
Pangeran Siddharta dengan
cermat dan tepat (kecerdasan).
• Menyimpulkan masa remaja P
Siddharta dengan cermat dan
tepat
Tes tertulis
(Kecerdasan)
Uraian 5. Jelaskan istana
milik pangeran
Siddharta!
6. Jelaskan sifat luhur
P Siddharta pada
masa remaja dan
berumah tangga
yang perlu kita tiru
Pedoman Penskoran:
Jawaban Skor
Benar 20
Benar 10
Benar 10
Benar 5
Benar 5
Benar 5
Benar 5
Jumlah 60
Perhitungan Nilai akhir dalam skala 0 – 100 sbb:
Perolehan skor
Nilai akhir = X skor ideal (100)
Total skor
Jakarta,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru pendiddikan agama Buddha
…………………………… ……………………………
NIP NIP
Halaman 12 dari 34.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP ......................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 2. Mengungkapkan sejarah pangeran Siddharta pada masa
remaja dan berumah tangga
B. Kompetensi Dasar : 2.2 Menjelaskan 4 peristiwa yang dilihat pangeran Siddharta
C. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan 1
Peserta didik mampu:
1. Menceritakan alasan Pangeran Siddharta keluar istana dengan kecerdasan dan percaya diri.
2. Menceritakan ketidakbahagiaan Pangeran Siddharta dengan cara hidup yang dianggapnya
seperti terpisah dengan dunia luar dengan kecerdasan dan percaya diri.
Pertemuan 2
Peserta didik mampu:
1. Menceritakan pangeran Siddharta melihat empat peristiwa dengan kecerdasan dan percaya
diri.
2.Menceritakan reaksi Pangeran Siddharta setelah melihat empat peristiwa dengan
kecerdasan
D. Materi Ajar:
1. Riwayat hidup pangeran Siddharta
2. Buku Paket
E. Model/Metode Pembelajaran:
Model : Pembelajaran langsung, simulasi dengan kecerdasan
Metode : Bercerita, ceramah interkatif dengan kecerdasan dan kesantunan
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Bertanya jawab tentang alasan pangeran Siddharta keliling istana dengan
kecerdasan dan kesantunan.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk membaca sumber/buku riwayat hidup
pangeran Siddharta saat keliling istana dan melihat empat peristiwa dengan
rasa keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari
materi ini peserta didik mampu menceritakan alasan
pangeran Siddharta keluar istana dengan percaya diri
2. Kegiatan Inti:
a.Peserta didik mendiskusikan dengan kecerdasan dan kesantunan tentang alasan
pangeran
Siddharta keliling istana (selama diskusi berlangsung guru memantau kerja dari
masing-masing anggota kelompok dan mengarahkan peserta didik yang mengalami
kesulitan
b.Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi kelompok
dengan kesantunan dan kedemokratisan.
c. Menanggapi hasil presentasi kelompok tentang alasan Pangeran Siddharta keluar istana
dengan kesantunan dan menghargai keberagaman
d. Melakukan tanya-jawab cerita masa remaja Pangeran Siddharta dengan kesantunan dan
kedemokratisan.
e. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal-soal dengan kecerdasan dan bertanggung
jawab tentang alasan Pangeran Siddharta keluar istana (pada saat peserta didik
mengerjakan tugas, guru memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam
menyelesaikan masalah dan memberikan apresiasi kepada peserta didik yang bekerja
sungguh-sungguh dan sudah dapat menyelesaikan soal)
Halaman 13 dari 34.
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru peserta didik diminta membuat rangkuman dengan
kecerdasan.
b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi materi yang telah dipelajari serta
menyimpulkan makna cerita dengan kecerdasan.
c. Guru memberi tugas individu/PR dengan bertanggung jawab.
d. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya akan
membahas materi tentang Pangeran Siddharta melihat empat peristiwa dengan
kesantunan.
Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan:
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apresiasi : melakukan tanya jawab dengan kesantunan dan kecerdasan tentang empat
peristiwa yang dilihat pangeran Siddharta.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk membaca sumber/buku riwayat Siddharta
dengan rasa keingintahuan
2. Kegiatan Inti:
a. Peserta didik membentuk kelompok dan melakukan pengamatan terhadap empat
peristiwa di lingkungan peserta didik, dalam kehidupan sehari hari dengan kecerdasan
dan rasa keingintahuan.
b. Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya sedangkan
yang lain menanggapinya dengan kecerdasan dan kesantunan.
c. Menanggapi hasil presentasi kelompok tentang empat peristiwa dengan kesantunan dan
menghargai keberagaman.
d. Melakukan tanya-jawab tentang empat peristiwa dengan kesantunan dan
kedemokratisan.
e. Peserta didik mengerjakan tugas-tugas latihan soal-soal tentang empat peristiwa (pada
saat peserta didik mengerjakan tugas, guru memberikan bimbingan kepada peserta
didik dalam menyelesaikan masalah dan memberikan apresiasi kepada peserta didik
yang bekerja sungguh-sungguh dengan ketangguhan atau peserta didik yang sudah
dapat menyelesaikan soal terlebih dahulu dengan bertanggung jawab).
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta membuat rangkuman dengan kecerdasan.
b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi tentang empat peristiwa dan mengambil
maknanya dengan kesadaran akan hak dan kewajiban.
c. Guru memberi tugas PR dengan bertanggung jawab.
d. Guru menginformasiikan kepada peserta didik pertemuan selanjutnya tentang sejarah
sila dengan kesantunan.
G. Sumber Belajar
1. Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku paket SMP
2. Gambar 4 peristiwa yang dilihat pangeran Siddharta
3. VCD Riwayat Buddha Gotama
H. Penilaian
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
ß Menceritakan alasan Pangeran
Siddharta keluar istana dengan
yakin kemampuan diri sendiri
(percaya diri).
ß Menceritakan 4 peristiwa dengan
yakin kemampuan diri sendiri
(percaya diri).
ß Mengambil makna 4 peristiwa
yang dilihat P Siddharta dengan
cermat dan tepat (kecerdasan
dan kereligiusan)
Tes unjuk
kerja
(percaya
diri)
Tes
simulasi
1 Lakukanlah simulasi
bersama teman
kelompokmu tentang
peristiwa yang
menceritakan tentang:
a.Alasan P Siddharta
keluar istana.
b.Empat peristiwa
yang dilihat P
Siddharta.
2 Ceritakan makna
yang dapat diambil
dari empat peristiwa
yang dilihat Pangeran
Halaman 14 dari 34.
Siddharta!
ß Menceritakan alasan Pangeran
Siddharta keluar istana dengan
yakin kemampuan diri sendiri
(percaya diri).
ß Menceritakan 4 peristiwa dengan
yakin kemampuan diri sendiri
(percaya diri).
ß Mengambil makna 4 peristiwa
yang dilihat P Siddharta dengan
cermat dan tepat (kecerdasan
dan kereligiusan)
Tes unjuk
kerja
(percaya
diri)
Tes
simulasi
3 Lakukanlah simulasi
bersama teman
kelompokmu tentang
peristiwa yang
menceritakan tentang:
c.Alasan P Siddharta
keluar istana.
d.Empat peristiwa
yang dilihat P
Siddharta.
4 Ceritakan makna
yang dapat diambil
dari empat peristiwa
yang dilihat Pangeran
Siddharta!
ß Menceritakan alasan Pangeran
Siddharta keluar istana dengan
yakin kemampuan diri sendiri
(percaya diri).
ß Menceritakan 4 peristiwa dengan
yakin kemampuan diri sendiri
(percaya diri).
ß Mengambil makna 4 peristiwa
yang dilihat P Siddharta dengan
cermat dan tepat (kecerdasan
dan kereligiusan)
Tes lisan
(kecerdas
an)
Tes
simulasi
5 Lakukanlah simulasi
bersama teman
kelompokmu tentang
peristiwa yang
menceritakan tentang:
e.Alasan P Siddharta
keluar istana.
f. Empat peristiwa
yang dilihat P
Siddharta.
6 Ceritakan makna
yang dapat diambil
dari empat peristiwa
yang dilihat Pangeran
Siddharta!
Pedoman Peskoran:
No Jawaban Skor
1 Benar 15
2 Benar 10
3 Benar 10
Jumlah 35
Perhitungan Nilai akhir dalam skala 0 – 100 sbb:
Perolehan skor
Nilai akhir = X skor ideal (100)
Total skor
Jakarta,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru pendiddikan agama Buddha
…………………………… ……………………………
NIP NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 15 dari 34.
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP ......................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 3. Mengkonstruksikan sikap umat Buddha untuk menjadi manusia susila
sesuai Panca Dhamma
B. Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan berbagai formulasi sila
C. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan sejarah sila dengan kesantunan dan kecerdasan.
2. Menjelaskan sila dalam pengertian sempit dan luas dengan kesantunan dan kecerdasan.
Pertemuan Kedua
Peserta didik mampu:
1. Menerapkan sepuluh perilaku baik dengan kepatuhan pada aturan sosial.
2. Menjelaskan isi Pancasila Buddhis dengan kesantunan dan kecerdasan.
Pertemuan ketiga
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan akibat melanggar Pancasila Buddhis dengan kepatuhan pada aturan sosial.
2. Menjelaskan pahala melaksanakan sila dengan kesantunan dan kecerdasan.
D. Materi Ajar:
1. Sejarah sila
2. Sila dalam kitab Suci Tri Pitaka
3. Sepuluh perbuatan baik
4. Pancasila Buddhis
E. Model/Metode Pembelajaran:
Model : Pembelajaran langsung dengan kecerdasan dan cinta ilmu
Metode : Diskusi interaktif, demonstrasi dengan kecerdasan dan kesantunan
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
1 Kegiatan Pendahuluan
Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
a. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang sila dengan kecerdasan dan kesantunan.
b. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan sila dengan keingintahuan.
c. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan sila dengan
kecerdasan
dan kesantunan.
2 Kegiatan Inti:
a. Melakukan studi pustaka tentang sejarah sila, pengertian sila secara sempit dan luas.
dengan keingintahuan dan cinta ilmu.
b. Melakukan kajian Sila dari berbagai sumber dengan cinta ilmu dan kerja keras.
c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan percaya diri dan kesantunan
d. Melakukan tanya jawab dengan demokratis dan kesantunan.
e. Peserta didik bersama guru menarik kesimpulan hasil diskusi dengan kecerdasan dan
kesantunan
f. Peserta didik mengerjakan latihan soal-soal dengan kecerdasan dan tanggung jawab
tentang sejarah sila, pengertian sila secara sempit dan luas.
3 Kegiatan Penutup
a. Menerima tugas-tugas PR dari guru dengan penuh tanggung jawab.
b.Menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya dengan
kesantunan.
c. Doa penutup dengan kereligiusan.
Pertemuan Kedua
Halaman 16 dari 34.
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi:
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab sepuluh perbuatan baik dan Pancasila Buddhis
dengan kecerdasan dan kesantunan.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan sepuluh perbuatan baik
dan Pancasila Buddhis dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan kedua:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan 10 perbuatan
baik dan Pancasila Buddhis dengan kecerdasan dan kesantunan.
2. Kegiatan Inti:
a. Mencari informasi 10 perilaku baik dan Pancasila Buddhis dari berbagai sumber
dengan keingintahuan dan kerja keras.
b. Melakukan diskusi kelompok tentang 10 perilaku baik dan Pancasila Buddhis dengan
kesantunan dan kedemokratisan.
c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang 10 perilaku baik dan Pancasila
Buddhis dengan kecerdasan dan percaya diri.
d. Bertanya jawab tentang 10 perilaku baik dan Pancasila Buddhis dengan kesantunan
dan kedemokratisan.
e. Peserta didik bersama guru menarik hasil kesimpulan presentasi kelompok dengan
kecerdasan.
f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan
kecerdasan.
3. Kegiatan Penutup
a. Mengerjakan soal-soal dengan kecerdasan dan kejujuran.
b. Refleksi: Siswa mengungkapkan kesan betapa pentinya mempelajari 10 perbuatan baik
dengan kejujuran.
c. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya dengan kejujuran.
d. Menerima tugas individu/PR dengan tanggung jawab.
e. Doa penutup dengan kereligiusan.
Pertemuan ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi:
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang akibat pelanggaran Pancasila Buddhis
dengan kecerdasan dan kesantunan.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan akibat pelanggaran
Pancasila Buddhis dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan ketiga:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan akibat
pelanggaran Pancasila Buddhis dengan kecerdasan dan kesantunan.
2. Kegiatan Inti:
a. Mengkaji buku sumber tentang akibat pelanggaran Pancasila Buddhis dengan
keingintahuan dan kecerdasan.
b. Melakukan diskusi kelas tentang pelanggaran Pancasila Buddhis dengan kesantunan
dan kedemokratisan.
c. Bertanya jawab tentang pahala melaksanakan Pancasila Buddhis dengan kesantunan
dan kecerdasan.
d. Melafalkan paritta Pancasila di depan kelas dengan percaya diri.
e. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi kelas dengan kecerdasan dan
kesantunan.
f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan
kecerdasan kesantunan.
g. Menyanyikan lagu ”Pancasila Buddhis” dengan percaya diri.
3. Kegiatan Penutup
a. Mengerjakan soal-soal latihan dengan kecerdasan dan kejujuran.
b. Guru menginformasikan KD yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dengan
kejujuran dan kesantunan.
c. Membagi tugas kelompok untuk membuat kliping koran/media cetak tentang
pelanggaran Pancasila Buddhis dengan tanggung jawab.
d. Doa penutup dengan kereligiusan.
G. Sumber Belajar
Halaman 17 dari 34.
a. Buku paket PAB kelas VII
b. Buka Paritta
c. Internet
H. Penilaian:
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
ß Menceritakan sejarah sila
dengan percaya diri dan
kecerdasan.
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian Tuliskan sejarah sila dengan
bahasa sendiri!
ß Menjelaskan penggolongan
dan rumusan sila sesuai
kenyataan atau logika
(kecerdasan).
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian Uraikan penggolongan sila
dalam berbagai cara!
ß Menjelaskan sila dalam
pengertian sempit dan luas
dengan cermat dan tepat
(kecerdasan)
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian Jelaskan sila dalam
pengertian sempit dan luas!
ß Menguraikan 10 perilaku
baik dengan cermat dan
tepat (kecerdasan) dan kerja
keras.
Penilaian
portofolio
(kerja keras)
Lembar
penilain
portofolio
Buatlah kliping tentang 10
perbuatan baik!
Menjelaskan Pancasila
Buddhis dengan cermat
dan tepat (kecerdasan) dan
kejujuran.
Penilaian diri
(kejujuran)
Lembar
penialaian
Buatlah penilaian diri
apakah sudah melaksanakan
Pancasila Buddhis dengan
memberikan ceklist pada
rubrik penilaian!
Pedoman Penskoran:
No Jawaban Skor
1 Benar 5
2 Benar 5
3 Benar 5
4 Lengkap 10
5 Sesuai keadaan 10
Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb:
Nilai Akhir = Perolehan skor x skor ideal (100)
Total skor
Rubrik Penilaian Diri
No. Aspek yang dinilai Selalu Sering Kdg2 T.P
1. Melatih diri untuk tidak membunuh
2. Melatih diri untuk tidak mencuri
3. Melatih diri untuk tidak berbuat asusila
4. Melatih diri untuk tidak berkata tidak benar
5. Melatih diri untuk tidak minum minuman keras
Pedoman Peskoran:
Selalu : 3 Kadang2 : 1
Sering : 2 Tdk Pernah : 0
Mengetahui, Jakarta, ………………………
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha
………………………… ……………………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP ......................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
Halaman 18 dari 34.
C. Standar Kompetensi : 3. Mengkonstruksi sikap umat Buddha untuk menjadi manusia
susila sesuai panca Dhamma
D. Kompetensi Dasar : 3.2 Menguraikan Panca Dhamma
C. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan pertama
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian Panca Dhamma dengan kecerdasan.
2. Menyebutkan macam-macam Panca Dhamma dengan kecerdasan
Pertemuan kedua
Peserta didik mampu:
1. Mencontoh perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan Panca Dhamma dengan kepatuhan
pada aturan sosial.
2. Mengidentifikasi perbuatan yang merupakan bagian Panca Dhamma dengan cermat dan
tepat (kecerdasan) dan tanggung jawab
D. Materi Ajar : Panca Dhamma
E. Metode Pembelajaran : Model inkuiri, pemecahan masalah dengan kesantunan.
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan:
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi: Melakukan tanya jawab tentang pancadhamma dengan kecerdasan dan
kesantunan.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancadhamma dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan pancadhamma.
2. Kegiatan Inti:
a. Mencari informasi dari berbagai sumber pustaka berkenaan dengan Panca Dhamma
dengan keingintahuan dan cinta ilmu.
b. Membentuk kelompok untuk berdiskusi interaktif tentang Panca Dhamma dengan
kesantunan.
c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan percaya diri.
d. Tanya jawab antarkelompok dari hasil diskusi dengan kesantunan.
e. Menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan dipandu oleh guru dengan kecerdasan
dan kesantunan
f. Guru memberikan penguatan materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan dan
kesantunan.
3. Kegiatan Penutup
a. Mengerjakan soal-soal dan contoh kasus berkenaan dengan pancadhamma dengan
tanggung jawab.
b. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dengan
tanggung jawab.
c. Menerima tugas-tugas individu untuk membuat kliping koran dengan kerja keras.
d. Doa penutup dengan kereligiusan.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang jenis-jenis berbuatan yang
mencerminkan pancadhamma dengan kecerdasan dan kesantunan.
c.Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mengidentifikasikan jenis-jenis berbuatan
yang mencerminkan pancadhamma dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menerapkan jenis perbuatan yang
terkandung dalam pancadhamma dengan kepatuhan pada aturan sosial.
2. Kegiatan Inti:
a.Membentuk kelompok untuk berdiskusi interaktif mengidentifikasi jenis-jenis
berbuatan yang mencerminkan pancadhamma dengan kecerdasan dan keingintahuan.
b.Melakukan pengamatan gambar/film jenis-jenis berbuatan yang mencerminkan
pancadhamma dengan kecerdasan.
c. Menyajikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan percaya diri.
d.Menanggapi kelompok lain yang telah menyajikan hasil diskusinya dengan
kesantunan.
Halaman 19 dari 34.
e. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dengan kecerdasan dan
kesantunan.
f.Menguatkan jenis-jenis berbuatan yang mencerminkan pancadhamma dengan
kecerdasan.
3. Kegiatan Penutup
1. Mendokumentasikan hasil kerja siswa dengan tanggung jawab.
3. Menerima tugas kelompok membuat kliping jenis-jenis berbuatan yang mencerminkan
pancadhamma dengan penuh tanggung jawab.
4. Doa penutup dengan kereligiusan.
G. Sumber Belajar
1. Buku paket PAB SMP kelas VII
2. Berbagai literatur dan pustaka buddhis
3. Gambar, Koran, Majalah dan lain-lain
H. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
ß Menjelaskan pengertian Panca
Dhamma dengan yakin kemampuan
diri sendiri (percaya diri) dan
kecerdasan.
Tes lisan
(kecerdasan)
Daftar
pertanyaan
Jelaskan pengertian
Panca Dhamma!
ß Menyebutkan macam-macam Panca
Dhamma dengan kecerdasan
Tes terlutis
(kecerdasan)
Uraian Tuliskan macam
-macam Panca
Dhamma!
ß Memberikan contoh berbagai
jenis perbuatan yang sesuai Panca
Dhamma dengan kecerdasan dan
kesadaran akan hak dan kewajiban.
Tes terlutis
(kecerdasan)
Uraian Berikan contoh
berbagai perbuatan
yang sesuai dengan
Panca Dhamma!
ß Mengidentifikasi perbuatan
yang merupakan bagian Panca
Dhamma dengan cermat dan tepat
(kecerdasan) dan tanggung jawab.
Penugasan
individu
(tanggung
jawab)
Tugas
individu/PR
Buatlah kliping
tentang perbuatan
yang merupakan
pelaksanaan
Pancadhamma!
Rubrik penilaian kliping (dengan skala skor)
No Aspek yang dinilai Skala skor
1.
2.
3.
Mengidentifikasi gambar yang sesuai dengan Panca dhamma.
Mengidentifikasi gambar yang tidak sesuai dengan bagian panca Dhamma.
Kerapihan dalam menggunting gambar/berita.
Kerapihan dalam menempel gambar/berita.
Variasi perpaduan antara tempelan dengan hiasan.
Analisis atau komentar gambar/berita.
25
25
20
30
Jumlah skor 100
Pedoman Penskoran:
No Jawaban Skor
1 Benar 5
2 Benar 10
3 Benar 25
Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb:
Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100)
Total skor
Mengetahui, Jakarta, ………………………
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha
………………………… ……………………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP ......................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/2
Halaman 20 dari 34.
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 3. Mengkonstruksikan sikap umat buddha untuk menjadi manusia
susila sesuai panca Dhamma.
B. Kompetensi Dasar : 3.3 Mendeskripsikan Panca Dhamma dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan Pertama
Peserta didik mampu:
1. Menerapkan metta-karuna dalam kehidupan sehari-hari dengan kesadaran akan hak dan
kewajiban.
2. Menerapkan sammaajiva kehidupan sehari-hari dengan kesadaran akan hak dan kewajiban.
Pertemuan Kedua
Peserta didik mampu:
1. Menerapkan Santuti dalam menjalani kehidupan yang dijalani kesadaran akan hak dan
kewajiban.
2. Menerapkan Sacca dalam melaksanakan tugas dengan kejujuran dan kesadaran akan hak
dan kewajiban.
3. Menerapkan Satisampajanna dalam mengerjakan tugas dengan kecerdasan kesadaran akan
hak dan kewajiban.
D. Materi Ajar : Panca Dhamma
E. Metode Pembelajaran : Model inkuiri, diskusi interaktif
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang metta-karuna dan samma-ajiva dengan
kecerdasan dan kesantunan.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan metta-karuna dan samma-
ajiva dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan metta-karuna
dan samma-ajiva dengan kecerdasan
2. Kegiatan Inti
a. Membaca buku referensi yang membahas metta-karuna dan samma-ajiva dengan
keingintahuan dan cinta ilmu.
b.Melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi contoh perbuatan yang
merupakan pelaksanaan metta-karuna dan samma-ajiva dengan kesantunan dan
menghargai keberagaman.
c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergiliran dengan percaya diri dan
kesantunan.
d. Bertanya-jawab tentang penerapan metta-karuna dan samma-ajiva dalam kehidupan
sehari-hari dengan kesantunan.
e. Menyimpulkan hasil presentasi kelompok dengan kecerdasan.
f. Menguatkan hasil diskusi kelompok melalui diskusi kelas yang dipandu guru tentang
metta-karuna dan samma-ajiva dengan kesantunan dan kedemokratisan.
3. Kegiatan Penutup
a. Mengerjakan soal-soal latihan dengan kecerdasan dan kejujuran.
b. Pemberian tugas individu untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya dengan
tanggung jawab.
c. Doa penutup dengan kereligiusan.
Pertemuan kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang metta-karuna dan samma-ajiva dengan
kecerdasan dan kesantunan.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan metta-karuna dan samma-
ajiva dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama:
Halaman 21 dari 34.
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan metta-karuna
dan samma-ajiva dengan kecerdasan.
2. Kegiatan Inti
a. Membaca buku referensi yang membahas metta-karuna dan samma-ajiva dengan
keingintahuan dan cinta ilmu.
b.Melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi contoh perbuatan yang
merupakan pelaksanaan metta-karuna dan samma-ajiva dengan kesantunan dan
kecerdasan.
c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergiliran dengan percaya diri.
d. Bertanya-jawab tentang penerapan metta-karuna dan samma-ajiva dalam kehidupan
sehari-hari dengan kesantunan.
e. Menyimpulkan hasil presentasi kelompok dengan cerdas.
f. Menguatkan hasil diskusi kelompok melalui diskusi kelas yang dipandu guru tentang
metta-karuna dan samma-ajiva dengan kesantunan dan demokratis.
3. Kegiatan Penutup
a. Mengerjakan soal-soal latihan dengan kejujuran dan kecerdasan.
b. Pemberian tugas individu untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya dengan
tanggung jawab.
c. Guru memberi informasi materi yang akan dibahas pada pertemuan selajutnya dengan
kejujuran dan kesantunan.
c. Doa penutup dengan kereligiusan.
G. Sumber Belajar
1. Buku paket
2. Narasumber
3. Lingkungan
4. Media massa
H. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
ß Menerapkan Metta Karuna
dalam kehidupan sehari-hari
dengan kesadaran akan hak dan
kewajiban dan kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
B-S 1. Menggagalkan
pembunuhan adalah
contoh pelaksanaan
metta-karuna.(B-S)
2. Melepaskan satwa atau
berdana kehidupan
merupakan contoh
penerapan metta-
karuna.(B-S)
ß Menerapkan Samma Ajiva dalam
menghadapi kesulitan ekonomi
dengan selalu dapat dipercaya
(kejujuran) dan dengan kesadaran
akan hak dan kewajiban dan
kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 3. Berikan 5 contoh
perdagangan salah!
ß Menerapkan Santuti dalam
menjalani kehidupan dengan
melaksanakan tugas dan
kewajiban (bertanggung jawab)
dan kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
B-S 4. Perselingkuhan dalam
keluarga merupakan
pelaksanaan Panca
dhamma ke-3. (B-S)
5. Berganti-ganti pasangan
walaupun sudah
berumah tangga adalah
contoh perbuatan yang
bertentangan dengan
Santuti.(B-S)
ß Menerapkan Sacca dalam
melaksanakan tugas sesuai
dengan kenyataan sebenarnya
(kejujuran) dan kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 6. Berikan contoh perbuatan
yang merupakan
pelaksanaan kebenaran
(sacca)!
Halaman 22 dari 34.
• Menerapkan Satisampajanna
dalam mengerjakan tugas dengan
kecerdasan dan kesadaran
akan hak dan kewajiban dan
kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 7. Berikan contoh perbuatan
yang bertentangan
dengan satisampajana!
Berilah tanda chek list pada pernyataan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya yang kamu
alami.
No. Pernyataan SL SR Kdg TP
1. Dalam menghadapi kebencian saya menerapkan
metta-karuna
2. Dalam Menghadapi kesulitan ekonomi saya
menerapkan sammaajiva
3. Dalam menjalani kehidupan sebagai siswa saya
menerapkan santuti
4. Ketika menjalani ujian saya menerapkan sacca
5. Dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan saya
menerapkan satisampaja
Jumlah Skor
Keterangan
SL (selalu) = 3
SR (Sering) = 2
KDG (Kadang-Kadang) = 1
TP (Tidak pernah) = 0
Pedoman Penskoran:
No Jawaban Skor
1 Benar 5
2 Benar 5
3 Benar 10
4 Benar 5
5 Benar 5
6 Benar 10
7 Benar 10
Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb:
Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100)
Total skor
Mengetahui, Jakarta, ………………………
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha
………………………… ……………………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP ......................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 4. Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari
sehari.
B. Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan sifat cinta kasih atau metta dalam
kehidupan sehari-hari
Halaman 23 dari 34.
C. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan cinta kasih (metta) dengan kecerdasan.
2. Menunjukkan aplikasi metta terhadap orang lain dengan kepedulian.
Pertemuan Kedua
Peserta didik mampu:
1. Menceritakan kisah bertema cinta kasih dengan kecerdasan dan percaya diri.
2. Memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema cinta kasih dengan rasa tanggung
jawab.
D. Materi Pembelajaran:
1. Cinta Kasih (metta)
2. Cerita cinta kasih (metta)
E. Model/Metode Pembelajaran:
1. Model inkuiri, pemecahan masalah dengan tanggung jawab dan kecerdasan.
2. Bercerita, ceramah interaktif dengan percaya diri dan kecerdasan.
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan
menjelaskan metta serta menunjukkan pelaksanaan metta terhadap orang lain dengan
kecerdasan dan kesantunan.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menjelaskan metta penerapannya kepada
orang lain dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menerapkan metta kepada orang
lain dengan kesadaran akan hak dan kewajiban.
2. Kegiatan Inti:
a. Membaca referensi tentang nilai dari cinta kasih (metta) dengan keingintahuan dan
kedisiplinan.
b. Melakukan diskusi kelompok untuk mengkaji ciri orang memiliki metta dengan
kecerdasan dan menghargai keberagaman.
c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lainnya
dengan percaya diri dan kesantunan.
d. Mengidentifikasi ciri orang yang memiliki cinta kasih dengan kecerdasan.
e. Menyimpulkan hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan dengan kecerdasan
dan kesantunan.
f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan
kecerdasan dan kesantunan.
3. Kegiatan Penutup
a. Melakukan evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan.
b. Pemberian tugas-tugas PR dengan tanggung jawab.
c. Mendokumentasikan hasil kerja dengan tanggung jawab.
d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan
sebelumnya dan menceritakan kisah bertema cinta kasih serta memetik
makna yang terkandung dalam cerita bertema cinta kasih dengan
kecerdasan dan percaya diri.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menceritakan kisah bertema cinta
kasih dan memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema cinta
kasih dengan keingintahuan dan kecerdasan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan kedua:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan kisah bertema cinta
kasih serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema cinta kasih dengan
kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban.
2. Kegiatan Inti:
Halaman 24 dari 34.
a. Mencari literatur mengenai cerita-cerita jataka yang ada hubungannya dengan cinta
kasih dengan kecerdasan dan keingintahuan.
b. Menceritakan di depan kelas mengenai cerita-cerita jataka yang berhubungan dengan
cinta kasih dengan percaya diri.
c. Mengidentifikasi tokoh cerita yang bertema cinta kasih dengan karakter masing-
masing dengan kecerdasan.
d. Bertanya jawab mengenai cinta kasih seorang ibu terhadap anaknya dengan
kesantunan.
e. Bertanya jawab mengenai berbagai contoh cinta kasih Buddha kepada semua makhluk
dengan kesantunan.
f. Membuat rangkuman cerita dan memetik pesan moral yang terkandung dalam kisah
cinta kasih dengan kecerdasan.
g. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan
kecerdasan dan kesantunan.
3. Kegiatan Penutup
a. Evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan.
b. Mendokumentasikan rangkuman cerita dengan tanggung jawab.
c. Tugas-tugas PR dengan tanggung jawab.
d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
G. Sumber Belajar
1. Buku paket
2. Cerita jataka
3. Buku Paritta
4. Narasumber
H. Penilaian:
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrume
n
Contoh
Instrumen
ß Menjelaskan cinta kasih
(metta) untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas
(keingintahuan) dan kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 1. Jelaskan definisi
cinta kasih universal
(Metta)
ß Menunjukkan aplikasi metta
terhadap orang lain
dengan selalu ingin memberi
bantuan bagi orang lain
dan yang membutuhkan
(kepedulian) dan kecerdasan.
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 2. Bagaimana cara
mengembang-kan
cinta kasih di dalam
keluarga?
ß Menceritakan kisah bertema
cinta kasih
dengan yakin kemampuan diri
sendiri (percaya diri)
Tes kinerja
(percaya diri)
Tes contoh
kerja
3. Ceritakan kembali
kisah bertema cinta
kasih!
ß Memetik makna yang
terkandung dalam cerita
bertema cinta kasih
dengan Kesadaran akan hak dan
kewajiban diri dan orang lain
dan kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian
4. Tuliskan pesan
moral yang
terkandung dalam
cerita bertema cinta
kasih!
Pedoman Penskoran:
No Jawaban Skor Keterangan
1 Benar 5
2 Benar 5
3 Benar - rubrik penilaian tersendiri
4 Benar 5
5 Benar 5
Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb:
Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100)
Total skor
Rubrik Penilaian:
Halaman 25 dari 34.
Menceritakan kehidupan seorang Boddhisattwa yang penuh cinta kasih (dalam kitab jataka)
No. Aspek yang dinilai Skor Perolehan
1. Penguasaan materi 45
2. Alur cerita 25
3. Sikap mimik 10
4. Vokal 20
Mengetahui, Jakarta, ………………………
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha
………………………… ……………………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP ......................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 4. Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-
sehari.
B. Kompetensi Dasar : 4.2 Mendeskripsikan sifat kasih sayang atau karuna
dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan Pertama
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian kasih sayang dengan kecerdasan.
2.Menyebutkan sifat-sifat orang yang memiliki kasih sayang dengan kejujuran dan
kecerdasan.
Halaman 26 dari 34.
Pertemuan Kedua
Peserta didik mampu:
1. Menerapkan wujud kasih sayang yang terdapat dalam cerita jataka dengan kepatuhan pada
aturan sosial.
2. Menerapkan sifat kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari dengan kepedulian terhadap
sesama.
D. Materi Ajar:
1. Kasih Sayang (karuna)
2. Cerita kasih sayang (karuna)
E. Model/Metode Pembelajaran:
1. Model : inkuiri, pemecahan masalah dengan kedemokratisan.
2. Metode : bercerita, ceramah interaktif dengan percaya diri.
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan
menjelaskan karuna serta menunjukkan pelaksanaan karuna terhadap makhluk lain
dengan kecerdasan dan kesantunan.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menjelaskan penerapan karuna kepada
orang lain dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan penerapan karuna
kepada makhluk lain dengan keingintahuan dan percaya diri.
2. Kegiatan Inti:
a. Membaca referensi tentang nilai dari kasih sayang (karuna) dengan keingintahuan dan
kedisiplinan.
b.Melakukan diskusi kelompok untuk mengkaji ciri orang memiliki karuna dengan
kecerdasan dan menghargai keberagaman.
c.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lainnya
dengan percaya diri dan kesantunan.
d. Mengidentifikasi ciri orang yang memiliki kasih sayang dengan kecerdasan.
e. Menyimpulkan hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan dengan kecerdasan.
f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan
dan kesantunan.
3. Kegiatan Penutup
a. Melakukan evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan.
b. Peserta didik menerima tugas-tugas PR dengan tanggung jawab.
c. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas selanjutnya dengan tanggung jawab.
d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan
menceritakan kisah bertema kasih sayang serta memetik makna yang terkandung
dalam cerita bertema kasih sayang dengan percaya diri.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menceritakan kisah bertema kasih sayang
dan memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema kasih sayang dengan
keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan kedua:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan kisah bertema kasih
sayang serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema kasih sayang
dengan kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban.
2. Kegiatan Inti:
a. Mencari literatur mengenai cerita-cerita jataka yang ada hubungannya dengan kasih
sayang dengan keingintahuan.
b. Menceritakan di depan kelas mengenai cerita-cerita jataka yang berhubungan dengan
kasih sayang dengan percaya diri.
c. Mengidentifikasi tokoh cerita yang bertema kasih sayang dengan karakter masing-
masing dengan kecerdasan.
Halaman 27 dari 34.
d. Bertanya jawab mengenai berbagai contoh kasih sayang Buddha kepada semua
makhluk dengan kecerdasan dan kesantunan.
e. Membuat rangkuman cerita dan memetik pesan moral yang terkandung dalam kisah
kasih sayang dengan kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban.
f. Guru menguatkan materi yang telah dipresentasikan peserta didik dengan kecerdasan
dan kesantunan.
3. Kegiatan Penutup
a. Evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan.
b. Mendokumentasikan rangkuman cerita dengan tanggung jawab.
c. Tugas-tugas PR dengan tanggung jawab.
d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
G. Sumber Belajar
1. Buku paket
2. Cerita jataka
3. Buku Paritta
4. Narasumber
H. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
ß Menjelaskan belas-
kasih (karuna) untuk
mengetahui lebih
mendalam dan meluas
(keingintahuan) dan
kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 1. Jelaskan perbedaan
cinta kasih dengan
kasih sayang!
ß Menunjukkan aplikasi
karuna terhadap orang
lain selalu ingin memberi
bantuan bagi orang lain
yang membutuhkan
(kepedulian) dan
kecerdasan.
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 2. Bagaimana tindakan
yang tepat yang harus
dilakukan terhadap
korban bencana
gempa bumi?
ß Menceritakan kisah
bertema belas-kasih
dengan yakin
kemampuan diri sendiri
(percaya diri) dan
kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 3. Jelaskan tindakan
Buddha terhadap
makhluk yang
menderita!
ß Memetik makna yang
terkandung dalam cerita
bertema belas-kasih
dengan kecerdasan dan
kesadaran akan hak dan
kewajiban
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 4. Jelaskan makna cerita
bertema kasih saying!
5. Pesan moral apa yang
dapat diterapkan
dari kisah Buddha
menolong bhikkhu
Tissa?
Pedoman Penskoran:
No Jawaban Skor
1 Benar 5
2 Benar 5
3 Benar 10
4 Benar 5
5 Benar 5
Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb:
Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100)
Total skor
Mengetahui, Jakarta, ………………………
Halaman 28 dari 34.
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha
………………………… ……………………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP ......................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 4. Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-
sehari.
B. Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan sifat simpati (mudita) dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian simpati dengan kecerdasan.
2. Menyebutkan sifat-sifat orang yang memiliki simpati dengan kejujuran dan kecerdasan.
Pertemuan Kedua
Peserta didik mampu:
1. Menerapkan wujud simpati yang terdapat dalam cerita jataka dengan kepatuhan pada aturan
sosial dan kesadaran akan hak dan kewajiban.
2. Menerapkan sifat simpati dalam kehidupan sehari-hari dengan kepatuhan pada aturan sosial
dan kesadaran akan hak dan kewajiban.
Halaman 29 dari 34.
D. Materi Ajar:
1. Simpati (mudita)
2. Cerita bertema simpati (mudita)
E. Model/Metode Pembelajaran:
1. Model : inkuiri, pemecahan masalah dengan kedemokratisan.
2. Metode : bercerita, ceramah interaktif dengan percaya diri dan kecerdasan.
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
4. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan
menjelaskan mudita serta menunjukkan pelaksanaan mudita terhadap orang lain yang
bergembira dengan kecerdasan dan kesantunan.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menjelaskan penerapan mudita kepada
orang lain dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan penerapan mudita
kepada orang lain dengan keingintahuan dan percaya diri.
5. Kegiatan Inti:
a. Membaca referensi tentang nilai dari simpati (mudita) dengan keingintahuan dan
kedisiplinan.
b. Melakukan diskusi kelompok untuk mengkaji ciri orang memiliki simpati (mudita)
dengan kecerdasan dan menghargai keberagaman.
c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lainnya
dengan percaya diri dan kesantunan.
d. Mengidentifikasi ciri orang yang memiliki simpati dengan kecerdasan.
e. Menyimpulkan hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan dengan kecerdasan.
f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan
kecerdasan dan kesantunan.
6. Kegiatan Penutup
a. Melakukan evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan.
b. Pemberian tugas-tugas PR dengan tanggung jawab.
c. Mendokumentasikan hasil kerja dengan tanggung jawab.
d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan
menceritakan kisah bertema simpati serta memetik makna yang terkandung dalam cerita
bertema simpati dengan percaya diri.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menceritakan kisah bertema simpati dan
memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema simpati dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan kedua:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan kisah bertema
simpati serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema simpati dengan
kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban.
3. Kegiatan Inti:
a. Mencari literatur mengenai cerita-cerita jataka yang ada hubungannya dengan simpati
dengan keingintahuan dan kedisiplinan.
b. Menceritakan di depan kelas mengenai cerita-cerita jataka yang berhubungan dengan
simpati dengan percaya diri.
c. Mengidentifikasi tokoh cerita yang bertema simpati dengan karakter masing-masing
dengan kecerdasan.
d. Bertanya jawab mengenai simpati anak terhadap temannya yang berulang tahun dengan
kesantunan.
e. Membuat rangkuman cerita dan memetik pesan moral yang terkandung dalam kisah
simpati dengan kecerdasan.
f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan
dan kesantunan.
Halaman 30 dari 34.
3. Kegiatan Penutup
a. Evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan.
b. Mendokumentasikan rangkuman cerita dengan tanggung jawab.
c. Tugas-tugas PR dengan tanggung jawab.
d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
G. Sumber Belajar
1. Buku paket
2. Cerita jataka
3. Buku Paritta
4. Narasumber
H. Penilaian:
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
ß Menjelaskan simpati
(mudita) untuk mengetahui
lebih mendalam dan
meluas (keingintahuan)
dan kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
B-S 1. Uraikan pengertian mudita!
ß Menunjukkan aplikasi
simpati terhadap orang
lain selalu ikut berbahagia
terhadap kebahagiaan
orang lain (kepedulian)
dan kecerdasan.
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 2. Bagaimana cara
mengembangkan simpati
(mudita) terhadap orang lain?
3. Mengucapkan ”Selamat Hari
Raya” kepada pemeluk agama
lain merupakan pelaksanaan
simpati (mudita. (B-S)
ß Menceritakan kisah
bertema simpati dengan
yakin kemampuan diri
sendiri (percaya diri) dan
kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 4. Tuliskan pelaku cerita
bertema simpati (mudita)
dan jelaskan masing-masing
karakternya!
• Memetik makna yang
terkandung dalam cerita
bertema simpati
dengan kecerdasan dan
kesadaran akan hak dan
kewajiban dan kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 5. Tuliskan makna yang
terkandung dalam cerita
simpati (mudita) yang kamu
tulis.
6. Jelaskan manfaat dari
memilki perasaan simpati!
Pedoman Penskoran:
No Jawaban Skor
1 Benar 5
2 Benar 5
3 Benar 3
4 Benar 10
5 Benar 5
6 Benar 5
Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb:
Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100)
Total skor
Mengetahui, Jakarta, ………………………
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha
………………………… ……………………………………
Halaman 31 dari 34.
Halaman 32 dari 34.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP ......................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 4. Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-
sehari.
B. Kompetensi Dasar : 4.4 Mendeskripsikan sifat batin seimbang (upekkha)
dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian batin seimbang (upekkha) dengan kecerdasan.
2. Menyebutkan sifat-sifat orang yang memiliki batin seimbang (upekkha)
dengan kejujuran dan kecerdasan.
Pertemuan Kedua
Peserta didik mampu:
1. Menerapkan wujud batin seimbang yang terdapat dalam cerita jataka dengan kepatuhan
pada aturan sosial dan kesadaran akan hak dan kewajiban.
2. Menerapkan batin seimbang dalam kehidupan sehari-hari dengan kepedulian terhadap
sesama dan ketangguhan.
D. Materi Ajar:
1. Batin seimbang (upekkha)
2. Cerita bertema batin seimbang (upekkha)
E. Model/Metode Pembelajaran:
1. Model : inkuiri, pemecahan masalah dengan kedemokratisan.
2. Metode : bercerita, ceramah interaktif dengan percaya diri dan kecerdasan.
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan
menjelaskan upekkha serta menunjukkan pelaksanaan upekkha terhadap makhluk lain
dengan kecerdasan dan kesantunan.
c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menjelaskan upekkha penerapannya kepada
orang lain dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan upekkha
penerapannya kepada makhluk lain dengan kecerdasan.
2. Kegiatan Inti:
a. Membaca referensi tentang nilai dari batin seimbang (upekkha) dengan keingintahuan
dan kedisiplinan.
b. Melakukan diskusi kelompok untuk mengkaji ciri-ciri orang yang memiliki upekkha
dengan keingintahuan dan menghargai keberagaman.
c.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lainnya
dengan percaya diri dan kesantunan.
d. Mengidentifikasi ciri orang yang memiliki batin seimbang dengan kecerdasan.
e. Menyimpulkan hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan dengan kecerdasan.
f. Guru memberikan penguatan materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan dan
kesantunan.
3. Kegiatan Penutup
a. Melakukan evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan.
b. Pemberian tugas-tugas PR dengan tanggung jawab.
c. Mendokumentasikan hasil kerja dengan tanggung jawab.
d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
Halaman 33 dari 34.
a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan.
b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan
menceritakan kisah bertema batin seimbang serta memetik makna yang terkandung
dalam cerita bertema batin seimbang dengan percaya diri.
c.Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menceritakan kisah bertema batin
seimbang dan memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema batin seimbang
dengan keingintahuan.
d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan kedua:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan kisah bertema batin
seimbang serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema batin seimbang
dengan kecerdasan dan ketangguhan .
4. Kegiatan Inti:
a. Mencari literatur mengenai cerita-cerita jataka yang ada hubungannya dengan batin
seimbang dengan keingintahuan dan kedisiplinan.
b. Menceritakan di depan kelas mengenai cerita-cerita jataka yang berhubungan dengan
batin seimbang dengan percaya diri.
c. Mengidentifikasi tokoh cerita yang bertema kasih sayang dengan karakter masing-
masing dengan kecerdasan.
d.Bertanya jawab mengenai berbagai contoh batin seimbang Buddha kepada semua
makhluk dengan kesantunan.
e. Membuat rangkuman cerita dan memetik pesan moral yang terkandung dalam kisah
batin seimbang dengan kecerdasan.
3. Kegiatan Penutup
a. Evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan.
b. Mendokumentasikan rangkuman cerita dengan tanggung jawab.
c. Tugas-tugas PR dengan tanggung jawab.
d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan.
G. Sumber Belajar
a. Buku paket
b. Cerita jataka
c. Buku Paritta
d. Narasumber
H. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
ß Menjelaskan batin seimbang
(upekkha) untuk mengetahui
lebih mendalam dan luas
(keingintahuan) dan kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 1. Berikan 3 contoh yang
merupakan tindakan
yang mencerminkan
batin seimbang!
ß Menunjukkan aplikasi
batin seimbang (upekkha)
terhadap orang lain dengan
selalu sabar dan tenang atau
sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan
(ketangguhan), kepedulian dan
kecerdasan.
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 2. Bagaimana tindakan
yang harus kamu
lakukan apabila kamu
difitnah temanmu?
ß Menunjukkan aplikasi
batin seimbang (upekkha)
terhadap orang lain dengan
selalu sabar dan tenang atau
sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan
(ketangguhan), kepedulian dan
kecerdasan.
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 3. Berikan satu contoh
tindakan Buddha yang
berhubungan dengan
batin seimbang!
ß Menceritakan kisah bertema
batin seimbang
Memetik makna yang
terkandung cerita dalam
bertema batin seimbang dengan
yakin kemampuan diri sendiri
(percaya diri) dan kecerdasan
Tes tertulis
(kecerdasan)
Uraian 4. Jelaskan manfaat orang
yang memiliki batin
seimbang!
5. Pesan moral apa yang
dapat diterapkan dari
kisah bertema batin
seimbang?
Halaman 34 dari 34.
Pedoman Penskoran:
No Jawaban Skor
1 Benar 5
2 Benar 5
3 Benar 10
4 Benar 5
5 Benar 5
Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb:
Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100)
Total skor
Mengetahui, Jakarta, ………………………
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha
………………………… ……………………………………
Setelan berbagi
Senin, 03 Maret 2014
PermenDiknas No 35 Tahun 2010
SALINAN
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 35 TAHUN 2010
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU
DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya dan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor 14 Tahun 2010 dan
Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4586);
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4916);
2
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5135);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
11. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
13. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor
14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL
GURU DAN ANGKA KREDITNYA.
Pasal 1
Petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya adalah
sebagaimana dimaksud pada Lampiran Peraturan Menteri ini.
3
Pasal 2
(1) Guru yang tidak dapat memenuhi kinerja yang dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat dan jabatan, padahal yang bersangkutan telah diikutsertakan dalam
pembinaan pengembangan keprofesian, beban kerjanya dikurangi sehingga
kurang dari 24 (dua puluh empat) jam tatap muka atau dianggap melaksanakan
beban kerja kurang dari 24 (dua puluh empat) jam tatap muka.
(2) Guru yang mempunyai kinerja rendah wajib mengikuti pembinaan
pengembangan keprofesian berkelanjutan.
(3) Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2), apabila telah dapat menunjukkan
kinerja baik, diberi beban kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
Perangkat pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya diselesaikan
paling lambat tanggal 31 Desember 2012.
Pasal 4
Penilaian kinerja guru yang didasarkan pada Peraturan Menteri ini berlaku secara
efektif mulai tanggal 1 Januari 2013.
Pasal 5
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Desember 2010
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
TTD.
MOHAMMAD NUH
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
Dr.A. Pangerang Moenta,S.H.,M.H.,DFM.
NIP 196108281987031003
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 35 TAHUN 2010
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU
DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya dan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor 14 Tahun 2010 dan
Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4586);
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4916);
2
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5135);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
11. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
13. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor
14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL
GURU DAN ANGKA KREDITNYA.
Pasal 1
Petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya adalah
sebagaimana dimaksud pada Lampiran Peraturan Menteri ini.
3
Pasal 2
(1) Guru yang tidak dapat memenuhi kinerja yang dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat dan jabatan, padahal yang bersangkutan telah diikutsertakan dalam
pembinaan pengembangan keprofesian, beban kerjanya dikurangi sehingga
kurang dari 24 (dua puluh empat) jam tatap muka atau dianggap melaksanakan
beban kerja kurang dari 24 (dua puluh empat) jam tatap muka.
(2) Guru yang mempunyai kinerja rendah wajib mengikuti pembinaan
pengembangan keprofesian berkelanjutan.
(3) Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2), apabila telah dapat menunjukkan
kinerja baik, diberi beban kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
Perangkat pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya diselesaikan
paling lambat tanggal 31 Desember 2012.
Pasal 4
Penilaian kinerja guru yang didasarkan pada Peraturan Menteri ini berlaku secara
efektif mulai tanggal 1 Januari 2013.
Pasal 5
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Desember 2010
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
TTD.
MOHAMMAD NUH
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
Dr.A. Pangerang Moenta,S.H.,M.H.,DFM.
NIP 196108281987031003
Sabtu, 01 Maret 2014
Langganan:
Komentar (Atom)