Jumat, 07 Maret 2014

RRP VII BERKARAKTER

FKGAB BABEL FKGAB BABEL RPP_SMP_VII.doc 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Halaman 1 dari 34. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/1 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan) A. Standar Kompetensi : 1. Memahami komponen dan kriteria agama Buddha. B. Kompetensi Dasar : 1.2. Menjelaskan hakikat Tuhan Yang Maha Esa C. Tujuan Pembelajaran : Pertemuan 1: Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan pengertian Tuhan dalam Udana VIII:3 dengan kereligiusan. 2. Mendeskripsikan cara hidup berketuhanan dengan perumpamaan orang buta memegang gajah dengan kecerdasan. 3. Menjelaskan objek pemujaan agama Buddha dengan kesantunan. Pertemuan 2: Peserta didik mampu: 1. Melaksanakan praktik puja bakti dengan kereligiusan dan kedisiplinan. 2. Mendalami Buddha Dhamma dengan cinta ilmu. D. Materi Ajar: 1. Hakikat ketuhanan. 2. Hakikat pemujaan 3. Praktik ibadah Buddha. 4. Buddha Dhamma E. Model/Metode Pembelajaran : Demonstrasi dan diskusi aktif dengan menghargai keberagaman dan kedemokratisan. F. Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan Motivasi dan Apersepsi: a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan b. Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang Tuhan Yang Maha Esa, dan objek pemujaan agama Buddha dengan kesantunan c. Peserta didik termotivasi untuk mendeskripsikan Tuhan Yang Maha Esa menurut agama Buddha, dan objek pemujaan berdasar pustaka dan metode diskusi dengan kereligiusan, kesantunan, dan cinta ilmu. 2. Kegiatan Inti: a. Mengkaji hakikat Tuhan dalam agama Buddha dengan perasaan kereligiusan dan bertanggung jawab. b. Mengamati objek pemujaan pada gambar-gambar atau di vihara dengan kereligiusan, kesantunan, dan kepedulian. c. Diskusi kelompok tentang pengertian hakikat Tuhan seperti termaktub dalam Udana VIII: 3, dan objek pemujaan/penghormatan dengan kedemokratisan dan kesantunan. d.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan percaya diri tentang pengertian hakikat Tuhan dalam Udana VIII: 3 dan objek pemujaan/penghormatan. e. Melakukan tanya-jawab dengan kecerdasan dan kesantunan tentang pengertian hakikat Tuhan seperti yang termaktub dalam Udana VIII: 3, dan objek pemujaan/penghormatan. f. Menyimpulkan hasil diskusi dengan kecerdasan dan tanggung jawab. 3. Kegiatan Penutup a. Mengevaluasi proses pembelajaran dengan kejujuran. b. Memamerkan hasil kerja kelompok dengan bertanggungjawab. c. Memberikan tes dengan bertanggungjawab untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari. d. Memberikan tugas-tugas dengan bertanggungjawab. e. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. Pertemuan 2 1. Kegiatan Pendahuluan Halaman 2 dari 34. Motivasi dan Apersepsi: a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan b. Guru bertanya dengan kesantunan kepada peserta didik makna kebaktian, paritta apa yang harus dibaca, dan arti Buddha Dhamma. c. Peserta didik termotivasi dengan rasa ingin tahu mendeskripsikan makna kebaktian, nilai paritta, dan praktik puja bakti, serta mengetahui arti Buddha Dhamma. 2. Kegiatan Inti: a. Membaca dan melafalkan doa (paritta) dengan kereligiusan dan kesantunan. b. Melakukan studi pustaka tentang makna dan nilai paritta dengan perasaan kereligiusan, keingintahuan, dan kepedulian c. Mendiskusikan hasil kajian pustaka Buddha Dhamma dengan kejujuran, kesantunan, dan kedemokratisan. d. Mendemontrasikan puja bakti dengan kereligiusan dan kedisiplinan e.Membaca paritta untuk penyembuhan orang sakit dan pelimpahan jasa dengan kereligiusan dan percaya diri f. Menyimpulkankan hasil kajian pustaka Buddha Dhamma dengan kecerdasan. g. Secara berkelompok siswa mendiskusikan arti Buddha Dhamma dengan kedemokratisan. h. Tanya jawab antar kelompok tentang hasil studi pustaka secara santun. h. Menyimpulkan hasil kerja kelompok dengan kecerdasan dan tanggung jawab. 3. Kegiatan Penutup a. Evaluasi proses pembelajaran dengan kejujuran b. Pemberian tugas-tugas dengan bertanggung jawab. c. Mendokumentasikan hasil kerja dengan kedisiplinan d. Menginformasikan ulangan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya dengan kejujuran e. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. G. Sumber Belajar 1. Buku teks 2. Kitab Suci Tipitaka (Udana) 3. Buku Paritta 4. Narasumber H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 1. Mendeskripsikan Tuhan dalam agama Buddha berdasarkan pada nilai- nilai Ketuhanan (kereligiusan Tes tertulis (kecerdasan dan kejujuran) Uraian 1. Mengapa Tuhan dalam agama Buddha tidak dipersonifikasikan? 2. Jelaskan hakikat Tuhan dalam agama Buddha! 2. Mendeskripsikan arti gambar dan objek pemujaan di vihara berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan (kereligiusan Tes lisan (kecerdasan, dan tanggung jawab) Uraian 3. Jelaskan makna objek Buddharupang di Vihara! 4.Uraikan fungsi objek pemujaan di Vihara! 3. Membaca doa-doa agama Buddha (paritta) dalam berbagai peristiwa berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan (kereligiusan ) Unjuk kerja (kereligiusan, percaya diri dan bertanggung jawab) Tes contoh kinerja 5.Bacakan paritta untuk orang sakit dengan benar! 6.Bacakan paritta untuk teman yang berulang tahun dengan benar! 4,Menjelaskan maknaparitta (kerelegiusan) 5. Melakukan puja bakti berdasarkan pada nilai-nilai Tes tertulis ( kejujuran) Unjuk kerja (percaya diri Uraian Tes contoh kinerja 7.Jelaskan tujuan melakukan puja bakti! 8.Praktikkan puja bakti singkat Halaman 3 dari 34. Ketuhanan (kekereligiusan) 6.Melakukan observasi tetang objek pemujaan (dengan tanggung jawab) kereligiusan, dan bertanggung jawab) Observasi (keingintahuan dan kepatuhan pada aturan sosial) Lembar Observasi dengan membaca Namakharagatha, Vandana, Tisarana, dan Pancasila! 9.Bacakan paritta untuk orang sakit! 10. Lakukan observasi lapangan (di vihara) dan identifikasi hal-hal mengenai: a. Macam-macam objek pemujaan. b. Tata cara praktik puja bakti Pedoman Penskoran: No Jawaban Skor 1 Benar 8 2 Benar 8 3 Benar 8 4 Benar 8 5 Benar 10 6 Benar 10 7 Benar 8 8 Benar 10 9 Benar 15 10 Benar 15 Total skor 100 Perhitungan Nilai akhir dalam skala 0 – 100 sbb: Perolehan skor Nilai akhir = X skor ideal (100) Total skor ………………, …………….……… Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha ………………………….. ……………………… NIP: NIP: Halaman 4 dari 34. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP ...................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/1 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan) A. Standar Kompetensi : 1. Memahami komponen dan kriteria agama Buddha. B. Kompetensi : 1.2 Menjelaskan kitab suci, tempat ibadah dan lambang-lambang agama Buddha C. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan 1 Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan kitab Suci Tri Pitaka dengan kereligiusan dan kesantunan. 2. Mendeskripsikan bagian dan isi Tri Pitaka dengan kereligiusan dan kecerdasan Pertemuan 2 Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan ciri-ciri tempat ibadah dengan kecerdasan dan kesantunan. 2. Membedakan cetiya, vihara, dan Arama dengan kecerdasan dan kesantunan. 3. Menjelaskan arti lambang-lambang dengan kecerdasan dan kesantunan. D. Materi Ajar: 1. Kitab Suci Tri Pitaka 2. Tempat Ibadah 3. Lambang-lambang E. Model dan Metode Pembelajaran: Model : Pembelajaran langsung dengan rasa keingintahuan. Metode : Pemecahan masalah, tes unjuk kerja dengan menghargai kebersamaan dan ketangguhan. F. Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang Kitab Suci Tri Pitaka dengan kesantunan c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendeskripsikan Kitab Suci Tri Pitaka, membaca pustaka dan berdiskusi dengan keingintahuan d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menjelaskan Kitab Suci Tripitaka dan mendeskripsikan bagian dan isi Tri Pitaka. 2. Kegiatan Inti a. Mengkaji pustaka tentang Kitab Suci Tripitaka dan mendeskripsikan bagian dan isi Tri Pitaka dengan keingintahuan dan cinta ilmu b. Mendiskusikan makna yang terkandung dalam Kitab Suci Tripitaka dan mendeskripsikan bagian dan isi Tri Pitaka dengan kesantunan dan kedemokratisan (selama diskusi berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing anggota kelompok dan mengarahkan peserta didik yang mengalami kesulitan). c. Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi dengan kecerdasan dan percaya diri. d. Bertanya jawab tentang Kitab Suci Tripitaka, bagian dan isi Tri Pitaka dengan kesantuanan dan menghargai perbedaan e. Membuat rangkuman materi yang telah dipelajari dengan tanggung jawab 3. Kegiatan Penutup a. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan kejujuran b. Guru memberi tugas dengan kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain c. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan yang akan datang membahas tentang perbedaan cetiya dan vihara, ungsi, ciri-ciri tempat ibadah dan arti lambang-lambang dalam Agama Buddha dengan kejujuran d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. Halaman 5 dari 34. Pertemuan 2 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang tempat ibadah dengan kesantunan c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk membedakan cetiya dan vihara, fungsi, ciri-ciri tembat ibadah dan arti lambang-lambang dengan rasa keingintahuan. d.Tujuan kompetensi yang dicapai pada pertemuan kedua : Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendeskripsikan tentang cetiya, mahacetiya, vihara, mahavihara dan sima dengan segenap ciri-cirinya, serta arti lambang-lambang dengan rasa percaya diri. 2. Kegiatan Inti a.Peserta didik membentuk kelompok beranggotakan 3-5 oang dengan tugas mendiskusikan tentang perbedaan cetiya, mahacetiya, vihara, mahavihara dan sima, dengan ciri-cirinya sert arti lambang-lambang dengan kedemokratisan (selama diskusi berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing anggota kelompok dan mengarahkan peserta didik mengalami kesulitan). b. Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya sedangkan yang lain menanggapinya dengan santun dan kecerdasan. c. Peserta didik mengerjakan tugas-tugas latihan soal-soal tentang perbedaan cetiya, vihara, dan Arama beserta ciri-cirinya dan juga arti lambang- lambang dengan kedisiplinan dan tanggung jawab. d. Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat rangkuman dengan kecerdasan dan tanggung jawab. 3. Kegiatan Penutup a. Peserta didik dan guru melakukan refleksi materi yang telah dipelajari dengan kecerdasan b. Guru memberi tugas kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain c. Guru menginformasikan kepada peserta didik pertemuan yang akan datang akan membahas tentang hakikat agama dam membedakan golongan umat Buddha e. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. G. Sumber Belajar 1. Buku paket 2. Kitab Suci Tipitaka 3. Gambar cetiya, vihara, dan Arama. H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 1.Mendeskripsikan kitab suci sesuai alur berpikir logis (kecerdasan) Penugasan individu dengan kecerdasan Proyek 1.Tuliskan skema Tri Pitaka 2. Lengkapi bagian-bagian dan isi Tri Pitaka dari bagan yang tersedia 2.Menjelaskan macam- macam tempat ibadah untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas (rasa keingintahuan) Tes tertulis dengan kecerdasan Uraian 3.Tuliskan 5 macam tempat ibadah 4. Jelaskan perbedaan dari masing-masing tempat ibadah 3.Mendeskripsikan lambang- lambang dengan cermat dan tepat (kecerdasan). Tes tertulis dengan kecerdasan Uraian 5.Tuliskan minimal 5 lambang. 6. Jelaskan arti dari 5 lambang tersebut! 4.Membuat hasil karya tentang lambang-lambang dengan etos kerja untuk menyelesaikan tugas sebaik-baiknya (kerja keras) Penugasan individu (percaya diri dan bertanggung jawab) Pekerjaan rumah 7.Buatlah salah satu dari lambang-lambang roda cakra; stupa; swastika; bunga teratai menggunakan bahan Halaman 6 dari 34. bekas! Pedoman Peskoran: No Jawaban Skor 1 Benar 5 2 Benar 5 3 Benar 5 4 Benar 5 5 Benar 5 6 Benar 5 7 Artistik 10 Total skor 40 Perhitungan Nilai akhir dalam skala 0 – 100 sbb: Perolehan skor Nilai akhir = X skor ideal (100) Total skor Mengetahui, Jakarta, Kepala Sekolah Guru PAB …………………………… …………………………… NIP NIP Halaman 7 dari 34. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP ....................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/1 Alokasi Waktu : 40 menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi : 1. Memahami komponen dan kriteria agama Buddha. B. Kompetensi Dasa : 1.3 Mengeidentifikasikan kriteria Agama Buddha dan umat Buddha C. Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan tentang kriteria agama Buddha dengan kecerdasan dan cinta ilmu 2. Mengidentifikasikan tingkatan umat Buddha dengan kecerdasan D. Materi Ajar: 1. Kriteria agama Buddha 2. Tingkatan umat Buddha E. Model/metode Pembelajaran: Model : pemecahan masalah, penugasan Metode : ceramah interaktif F. Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi: mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang kriteria Agama dengan kesantunan. c. Motivasi: Peserta didik termotivasi dengan rasa keingintahuan untuk mendeskripsikan kriteria agama Buddha dan menyebutkan tingkatan umat Buddha. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama : Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendeskripsikan kriteria agama Buddha, dan menyebutkan tingkatan umat Buddha dengan rasa keingintahuan. 2. Kegiatan Inti: a. Mencari informasi pengertian dan kriteria agama Buddha dengan keingintahuan dan cinta ilmu b. Membuat esey pengertian kriteria agama Buddha dengan menghargai keberagaman c. Mengklasifikasikan tingkatan umat Buddha dengan menghargai keberagaman d. Membuat rangkuman dan menarik kesimpulan hasil kajian pengertian kriteria agama Buddha dan tingkatan umat Buddha dengan kejujuran dan bertanggung jawab 3. Kegiatan Penutup a. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan kejujuran b. Guru memberi tugas individu kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain c. Guru menginformasikan dengan kejujuran kepada peserta didik bahwa pertemuan yang akan datang membahas sejarah Pangeran Siddharta. G. Sumber Belajar 1. Buku paket PAB Kelas VII 2. Berbagia pustaka Buddhis 3. Gambar 4. Media surat kabar H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 1.Menjelaskan kriteria agama-agama untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas (rasa keingintahuan) 2.Menjelaskan kriteria agama Buddha dengan cermat dan tepat (kecerdasan). Tes tertulis dengan kecerdasan Uraian 1. Jelaskan kriteria agama Buddha secara umum. 2. Jelaskan kriteria agama Buddha di Indonesia. Halaman 8 dari 34. 3.Menjelaskan kelompok umat Buddha dengan cermat dan tepat (kecerdasan). Tes lisan dengan kecerdasan dan kesantunan Daftar pertanyaan 3.Sebutkan 2 macam golongan umat Buddha? 4. Sebutkan tingkatan dari golongan pertama! 5. Sebutkan tingkatan dari golongan kedua! Menyajikan dalam bentuk tabel tingkatan umat Buddha Penugasan dengan kejujuran Tugas proyek 6.Buatlah tabel tentang tingkatan umat Buddha Pedoman Peskoran: No Jawaban Skor 1 Benar 10 2 Benar 10 3 Benar 10 4 Benar 10 5 Benar 10 6 Benar 10 Total skor 60 Perhitungan Nilai akhir dalam skala 0 – 100 sbb: Perolehan skor Nilai akhir = X skor ideal (100) Total skor Jakarta, Mengetahui, Kepala Sekolah Guru pendiddikan agama Buddha …………………………… …………………………… NIP NIP Halaman 9 dari 34. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP ...................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/1 Alokasi waktu : 4 X 40 menit (2 X pertemuan) A. Standar Kompetensi : 2. Mengungkapkan sejarah Pangeran Siddharta pada masa remaja dan berumah tangga. B. Kompetensi Dasar : 2.1 Menceritakan peristiwa masa remaja dan berumah tangga pangeran Siddharta. C. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan 1: Peserta didik mampu: 1. Menyebutkan sifat-sifat luhur dan kelebihan yang dimiliki pengeran Siddharta dengan kecerdasan dan kejujuran 2. Menceritakan kelebihan diri pada Pangeran Siddharta dan sifat sportif dalam memperoleh jodoh dengan ketangguhan dan percaya diri. Pertemuan 2: Peserta didik mampu: 1. Menerapkan cara hidup harmonis sebagai anak dalam keluarga dengan kesantunan, kedisiplinan, dan kepatuhan pada aturan sosial. 2. Mendeskripsikan tiga istana milik pangeran Siddharta dengan kecerdasan dan kejujuran D. Materi Ajar: Masa remaja dan berumah tangga pangeran Siddharta. E. Model/Metode Pembelajaran: Model : Pembelajaran langsung dengan kecerdasan dan rasa keingintahuan Metode : Pemecahan masalah, ceramah interaktif, diskusi kelas dengan kedemokratisan F. Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan 1: 1. Kegiatan Pendahuluan: a. Doa pembukaan Pendidikan dengan kereligiusan b. Apersepsi : mengajukan pertanyaan tentang masa remaja Pangeran Siddharta yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya dengan kecerdasan. c. Motivasi : peserta didik termotivasi untuk menceritakan peristiwa masa remaja dan berumah tangga pangeran Siddharta dengan kecerdasan dan keingintahuan d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari materi ini peserta didik akan mampu menceritakan masa remaja dan berumah tangga pangeran Siddharta dengan kejujuran, kecerdasan, dan percaya diri. 2. Kegiatan inti: a. Peserta didik membentuk kelompok masing-masing beranggotakan 3-5 orang dengan tugas mendiskusikan masa remaja dan berumah tangga Pangeran Siddharta dengan kesantunan, kedemokratisan, dan kecerdasan. b.Mengamati gambar/film masa remaja dan berumah tangga P Siddharta dengan kesantunan dan rasa ingin tahu. c. Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya sedangkan kelompok lain menanggapinya dengan kesantunan dan kedemokratisan d. Melakukan tanya-jawab cerita masa remaja Pangeran Siddharta dengan kesantunan dan kedemokratisan berdasarkan gambar/film yang diamatinya. e. Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta membuat rangkuman dengan kejujuran dan bertanggung jawab. 3. Kegiatan Penutup a. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan kejujuran dan kecerdasan. b. Guru memberi tugas dengan kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain c. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan yang akan datang membahas tentang cara hidup harmonis sebagai anak dalam keluarga dan mendiskripsikan tiga istana milik pangeran Siddharta dengan kejujuran, kecerdasan, dan Halaman 10 dari 34. percaya diri. Pertemuan 2: 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang sifat-sifat mulia Pangeran Pangeran Siddharta yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi mendiskripsikan tiga istana milik pangeran Siddharta dengan rasa keingintahuan, cinta ilmu, dan kecerdasan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertamuan kedua: Setelah mempelajari materi ini peserta didik akan mampu menerapkan cara hidup harmonis sebagai anak dalam keluarga dan mendiskripsikan tiga istana milik pangeran iddharta dengan dengan kejujuran, kecerdasan, dan percaya diri. 2. Kegiatan Inti: a. Peserta didik mendiskusikan tentang cara hidup harmonis sebagai anak dalam keluarga dan mendiskripsikan tiga istana milik pangeran Siddharta dengan kecerdasan dan rasa keingintahuan. b. Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya kelompok lain menanggapi dengan kesantunan dan kedemokratisan. c. Menanggapi hasil presentasi dengan kesantunan dan menghargai kebersamaan d. Melakukan tanya-jawab cerita masa remaja Pangeran Siddharta dengan kesantunan dan kedemokratisan e. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang cara hidup harmonis sebagai anak dalam keluarga dan tentang tiga istana milik pangeran Siddharta dengan bertanggung jawab dan kedisiplinan. Pada saat peserta didik mengerjakan tugas guru memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan memberikan apresiasi kepada peserta didik yang bekerja sungguh-sungguh atau peserta didik yang sudah dapat menyelesaikan soal. 3. Kegiatan Penutup a.Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta membuat rangkuman dengan kecerdasan dan bertanggung jawab. b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan kereligiusan dan kecerdasan. c. Guru memberi tugas-tugas individu dengan mengahargai kebaragaman. d. Guru menginfomasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya membahas bahwa Pangeran Siddharta tidak bahagia dengan cara hidup di istana yang terkekang dengan kesantunan. G. Sumber Belajar 1. Buku riwayat hidup Buddha Gotama 2. Buku paket SMP kelas VII 3. Film/gambar masa remaja dan berumahtangga pangeran Siddharta H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen ß Menceritakan sayembara untuk memilih jodoh dan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri) dan bertanggung jawab. . ß Menjelaskan pesta perkawinan P Siddharta dengan cermat dan tepat (kecerdasan). Penugasan individu (bertanggung jawab) Pekerjaan Rumah 1. Buatlah rangkuman sayembara untuk memilih jodoh dan pesta perkawinan pangeran Siddharta. 2. Jelaskan peristiwa pesta perkawinan Pangeran Siddharta! Halaman 11 dari 34. ß Menjelaskan cara hidup berumah tangga Pangeran Siddharta dengan cermat dan tepat (kecerdasan). ß Mendeskripsikan kolam Pangeran Siddharta dengan cermat dan tepat (kecerdasan) Tes tertulis (Kecerdasan) Uraian 3. Bagaimana Keadaan kehidupan berumah tangga Pangeran Siddharta? 4. Tuliskan berbagai jenis kolam milik Pangeran siddharta! ß Mendeskripsikan istana Pangeran Siddharta dengan cermat dan tepat (kecerdasan). • Menyimpulkan masa remaja P Siddharta dengan cermat dan tepat Tes tertulis (Kecerdasan) Uraian 5. Jelaskan istana milik pangeran Siddharta! 6. Jelaskan sifat luhur P Siddharta pada masa remaja dan berumah tangga yang perlu kita tiru Pedoman Penskoran: Jawaban Skor Benar 20 Benar 10 Benar 10 Benar 5 Benar 5 Benar 5 Benar 5 Jumlah 60 Perhitungan Nilai akhir dalam skala 0 – 100 sbb: Perolehan skor Nilai akhir = X skor ideal (100) Total skor Jakarta, Mengetahui, Kepala Sekolah Guru pendiddikan agama Buddha …………………………… …………………………… NIP NIP Halaman 12 dari 34. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP ...................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/1 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan) A. Standar Kompetensi : 2. Mengungkapkan sejarah pangeran Siddharta pada masa remaja dan berumah tangga B. Kompetensi Dasar : 2.2 Menjelaskan 4 peristiwa yang dilihat pangeran Siddharta C. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan 1 Peserta didik mampu: 1. Menceritakan alasan Pangeran Siddharta keluar istana dengan kecerdasan dan percaya diri. 2. Menceritakan ketidakbahagiaan Pangeran Siddharta dengan cara hidup yang dianggapnya seperti terpisah dengan dunia luar dengan kecerdasan dan percaya diri. Pertemuan 2 Peserta didik mampu: 1. Menceritakan pangeran Siddharta melihat empat peristiwa dengan kecerdasan dan percaya diri. 2.Menceritakan reaksi Pangeran Siddharta setelah melihat empat peristiwa dengan kecerdasan D. Materi Ajar: 1. Riwayat hidup pangeran Siddharta 2. Buku Paket E. Model/Metode Pembelajaran: Model : Pembelajaran langsung, simulasi dengan kecerdasan Metode : Bercerita, ceramah interkatif dengan kecerdasan dan kesantunan F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Bertanya jawab tentang alasan pangeran Siddharta keliling istana dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk membaca sumber/buku riwayat hidup pangeran Siddharta saat keliling istana dan melihat empat peristiwa dengan rasa keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan alasan pangeran Siddharta keluar istana dengan percaya diri 2. Kegiatan Inti: a.Peserta didik mendiskusikan dengan kecerdasan dan kesantunan tentang alasan pangeran Siddharta keliling istana (selama diskusi berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing anggota kelompok dan mengarahkan peserta didik yang mengalami kesulitan b.Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan kesantunan dan kedemokratisan. c. Menanggapi hasil presentasi kelompok tentang alasan Pangeran Siddharta keluar istana dengan kesantunan dan menghargai keberagaman d. Melakukan tanya-jawab cerita masa remaja Pangeran Siddharta dengan kesantunan dan kedemokratisan. e. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal-soal dengan kecerdasan dan bertanggung jawab tentang alasan Pangeran Siddharta keluar istana (pada saat peserta didik mengerjakan tugas, guru memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan memberikan apresiasi kepada peserta didik yang bekerja sungguh-sungguh dan sudah dapat menyelesaikan soal) Halaman 13 dari 34. 3. Kegiatan Penutup a. Dengan bimbingan guru peserta didik diminta membuat rangkuman dengan kecerdasan. b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi materi yang telah dipelajari serta menyimpulkan makna cerita dengan kecerdasan. c. Guru memberi tugas individu/PR dengan bertanggung jawab. d. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya akan membahas materi tentang Pangeran Siddharta melihat empat peristiwa dengan kesantunan. Pertemuan 2 1. Kegiatan Pendahuluan: a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apresiasi : melakukan tanya jawab dengan kesantunan dan kecerdasan tentang empat peristiwa yang dilihat pangeran Siddharta. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk membaca sumber/buku riwayat Siddharta dengan rasa keingintahuan 2. Kegiatan Inti: a. Peserta didik membentuk kelompok dan melakukan pengamatan terhadap empat peristiwa di lingkungan peserta didik, dalam kehidupan sehari hari dengan kecerdasan dan rasa keingintahuan. b. Beberapa kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya sedangkan yang lain menanggapinya dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Menanggapi hasil presentasi kelompok tentang empat peristiwa dengan kesantunan dan menghargai keberagaman. d. Melakukan tanya-jawab tentang empat peristiwa dengan kesantunan dan kedemokratisan. e. Peserta didik mengerjakan tugas-tugas latihan soal-soal tentang empat peristiwa (pada saat peserta didik mengerjakan tugas, guru memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan memberikan apresiasi kepada peserta didik yang bekerja sungguh-sungguh dengan ketangguhan atau peserta didik yang sudah dapat menyelesaikan soal terlebih dahulu dengan bertanggung jawab). 3. Kegiatan Penutup a. Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta membuat rangkuman dengan kecerdasan. b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi tentang empat peristiwa dan mengambil maknanya dengan kesadaran akan hak dan kewajiban. c. Guru memberi tugas PR dengan bertanggung jawab. d. Guru menginformasiikan kepada peserta didik pertemuan selanjutnya tentang sejarah sila dengan kesantunan. G. Sumber Belajar 1. Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku paket SMP 2. Gambar 4 peristiwa yang dilihat pangeran Siddharta 3. VCD Riwayat Buddha Gotama H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen ß Menceritakan alasan Pangeran Siddharta keluar istana dengan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri). ß Menceritakan 4 peristiwa dengan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri). ß Mengambil makna 4 peristiwa yang dilihat P Siddharta dengan cermat dan tepat (kecerdasan dan kereligiusan) Tes unjuk kerja (percaya diri) Tes simulasi 1 Lakukanlah simulasi bersama teman kelompokmu tentang peristiwa yang menceritakan tentang: a.Alasan P Siddharta keluar istana. b.Empat peristiwa yang dilihat P Siddharta. 2 Ceritakan makna yang dapat diambil dari empat peristiwa yang dilihat Pangeran Halaman 14 dari 34. Siddharta! ß Menceritakan alasan Pangeran Siddharta keluar istana dengan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri). ß Menceritakan 4 peristiwa dengan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri). ß Mengambil makna 4 peristiwa yang dilihat P Siddharta dengan cermat dan tepat (kecerdasan dan kereligiusan) Tes unjuk kerja (percaya diri) Tes simulasi 3 Lakukanlah simulasi bersama teman kelompokmu tentang peristiwa yang menceritakan tentang: c.Alasan P Siddharta keluar istana. d.Empat peristiwa yang dilihat P Siddharta. 4 Ceritakan makna yang dapat diambil dari empat peristiwa yang dilihat Pangeran Siddharta! ß Menceritakan alasan Pangeran Siddharta keluar istana dengan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri). ß Menceritakan 4 peristiwa dengan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri). ß Mengambil makna 4 peristiwa yang dilihat P Siddharta dengan cermat dan tepat (kecerdasan dan kereligiusan) Tes lisan (kecerdas an) Tes simulasi 5 Lakukanlah simulasi bersama teman kelompokmu tentang peristiwa yang menceritakan tentang: e.Alasan P Siddharta keluar istana. f. Empat peristiwa yang dilihat P Siddharta. 6 Ceritakan makna yang dapat diambil dari empat peristiwa yang dilihat Pangeran Siddharta! Pedoman Peskoran: No Jawaban Skor 1 Benar 15 2 Benar 10 3 Benar 10 Jumlah 35 Perhitungan Nilai akhir dalam skala 0 – 100 sbb: Perolehan skor Nilai akhir = X skor ideal (100) Total skor Jakarta, Mengetahui, Kepala Sekolah Guru pendiddikan agama Buddha …………………………… …………………………… NIP NIP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Halaman 15 dari 34. (RPP) Satuan Pendidikan : SMP ...................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/2 Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 pertemuan) A. Standar Kompetensi : 3. Mengkonstruksikan sikap umat Buddha untuk menjadi manusia susila sesuai Panca Dhamma B. Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan berbagai formulasi sila C. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan Pertama Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan sejarah sila dengan kesantunan dan kecerdasan. 2. Menjelaskan sila dalam pengertian sempit dan luas dengan kesantunan dan kecerdasan. Pertemuan Kedua Peserta didik mampu: 1. Menerapkan sepuluh perilaku baik dengan kepatuhan pada aturan sosial. 2. Menjelaskan isi Pancasila Buddhis dengan kesantunan dan kecerdasan. Pertemuan ketiga Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan akibat melanggar Pancasila Buddhis dengan kepatuhan pada aturan sosial. 2. Menjelaskan pahala melaksanakan sila dengan kesantunan dan kecerdasan. D. Materi Ajar: 1. Sejarah sila 2. Sila dalam kitab Suci Tri Pitaka 3. Sepuluh perbuatan baik 4. Pancasila Buddhis E. Model/Metode Pembelajaran: Model : Pembelajaran langsung dengan kecerdasan dan cinta ilmu Metode : Diskusi interaktif, demonstrasi dengan kecerdasan dan kesantunan F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan Pertama 1 Kegiatan Pendahuluan Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. a. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang sila dengan kecerdasan dan kesantunan. b. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan sila dengan keingintahuan. c. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan sila dengan kecerdasan dan kesantunan. 2 Kegiatan Inti: a. Melakukan studi pustaka tentang sejarah sila, pengertian sila secara sempit dan luas. dengan keingintahuan dan cinta ilmu. b. Melakukan kajian Sila dari berbagai sumber dengan cinta ilmu dan kerja keras. c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan percaya diri dan kesantunan d. Melakukan tanya jawab dengan demokratis dan kesantunan. e. Peserta didik bersama guru menarik kesimpulan hasil diskusi dengan kecerdasan dan kesantunan f. Peserta didik mengerjakan latihan soal-soal dengan kecerdasan dan tanggung jawab tentang sejarah sila, pengertian sila secara sempit dan luas. 3 Kegiatan Penutup a. Menerima tugas-tugas PR dari guru dengan penuh tanggung jawab. b.Menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya dengan kesantunan. c. Doa penutup dengan kereligiusan. Pertemuan Kedua Halaman 16 dari 34. 1. Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi: a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab sepuluh perbuatan baik dan Pancasila Buddhis dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan sepuluh perbuatan baik dan Pancasila Buddhis dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan kedua: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan 10 perbuatan baik dan Pancasila Buddhis dengan kecerdasan dan kesantunan. 2. Kegiatan Inti: a. Mencari informasi 10 perilaku baik dan Pancasila Buddhis dari berbagai sumber dengan keingintahuan dan kerja keras. b. Melakukan diskusi kelompok tentang 10 perilaku baik dan Pancasila Buddhis dengan kesantunan dan kedemokratisan. c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang 10 perilaku baik dan Pancasila Buddhis dengan kecerdasan dan percaya diri. d. Bertanya jawab tentang 10 perilaku baik dan Pancasila Buddhis dengan kesantunan dan kedemokratisan. e. Peserta didik bersama guru menarik hasil kesimpulan presentasi kelompok dengan kecerdasan. f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan. 3. Kegiatan Penutup a. Mengerjakan soal-soal dengan kecerdasan dan kejujuran. b. Refleksi: Siswa mengungkapkan kesan betapa pentinya mempelajari 10 perbuatan baik dengan kejujuran. c. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dengan kejujuran. d. Menerima tugas individu/PR dengan tanggung jawab. e. Doa penutup dengan kereligiusan. Pertemuan ketiga 1. Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi: a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang akibat pelanggaran Pancasila Buddhis dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan akibat pelanggaran Pancasila Buddhis dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan ketiga: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan akibat pelanggaran Pancasila Buddhis dengan kecerdasan dan kesantunan. 2. Kegiatan Inti: a. Mengkaji buku sumber tentang akibat pelanggaran Pancasila Buddhis dengan keingintahuan dan kecerdasan. b. Melakukan diskusi kelas tentang pelanggaran Pancasila Buddhis dengan kesantunan dan kedemokratisan. c. Bertanya jawab tentang pahala melaksanakan Pancasila Buddhis dengan kesantunan dan kecerdasan. d. Melafalkan paritta Pancasila di depan kelas dengan percaya diri. e. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi kelas dengan kecerdasan dan kesantunan. f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan kesantunan. g. Menyanyikan lagu ”Pancasila Buddhis” dengan percaya diri. 3. Kegiatan Penutup a. Mengerjakan soal-soal latihan dengan kecerdasan dan kejujuran. b. Guru menginformasikan KD yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dengan kejujuran dan kesantunan. c. Membagi tugas kelompok untuk membuat kliping koran/media cetak tentang pelanggaran Pancasila Buddhis dengan tanggung jawab. d. Doa penutup dengan kereligiusan. G. Sumber Belajar Halaman 17 dari 34. a. Buku paket PAB kelas VII b. Buka Paritta c. Internet H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen ß Menceritakan sejarah sila dengan percaya diri dan kecerdasan. Tes tertulis (kecerdasan) Uraian Tuliskan sejarah sila dengan bahasa sendiri! ß Menjelaskan penggolongan dan rumusan sila sesuai kenyataan atau logika (kecerdasan). Tes tertulis (kecerdasan) Uraian Uraikan penggolongan sila dalam berbagai cara! ß Menjelaskan sila dalam pengertian sempit dan luas dengan cermat dan tepat (kecerdasan) Tes tertulis (kecerdasan) Uraian Jelaskan sila dalam pengertian sempit dan luas! ß Menguraikan 10 perilaku baik dengan cermat dan tepat (kecerdasan) dan kerja keras. Penilaian portofolio (kerja keras) Lembar penilain portofolio Buatlah kliping tentang 10 perbuatan baik! Menjelaskan Pancasila Buddhis dengan cermat dan tepat (kecerdasan) dan kejujuran. Penilaian diri (kejujuran) Lembar penialaian Buatlah penilaian diri apakah sudah melaksanakan Pancasila Buddhis dengan memberikan ceklist pada rubrik penilaian! Pedoman Penskoran: No Jawaban Skor 1 Benar 5 2 Benar 5 3 Benar 5 4 Lengkap 10 5 Sesuai keadaan 10 Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb: Nilai Akhir = Perolehan skor x skor ideal (100) Total skor Rubrik Penilaian Diri No. Aspek yang dinilai Selalu Sering Kdg2 T.P 1. Melatih diri untuk tidak membunuh 2. Melatih diri untuk tidak mencuri 3. Melatih diri untuk tidak berbuat asusila 4. Melatih diri untuk tidak berkata tidak benar 5. Melatih diri untuk tidak minum minuman keras Pedoman Peskoran: Selalu : 3 Kadang2 : 1 Sering : 2 Tdk Pernah : 0 Mengetahui, Jakarta, ……………………… Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha ………………………… …………………………………… RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP ...................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan) Halaman 18 dari 34. C. Standar Kompetensi : 3. Mengkonstruksi sikap umat Buddha untuk menjadi manusia susila sesuai panca Dhamma D. Kompetensi Dasar : 3.2 Menguraikan Panca Dhamma C. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan pertama Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan pengertian Panca Dhamma dengan kecerdasan. 2. Menyebutkan macam-macam Panca Dhamma dengan kecerdasan Pertemuan kedua Peserta didik mampu: 1. Mencontoh perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan Panca Dhamma dengan kepatuhan pada aturan sosial. 2. Mengidentifikasi perbuatan yang merupakan bagian Panca Dhamma dengan cermat dan tepat (kecerdasan) dan tanggung jawab D. Materi Ajar : Panca Dhamma E. Metode Pembelajaran : Model inkuiri, pemecahan masalah dengan kesantunan. F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan: a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi: Melakukan tanya jawab tentang pancadhamma dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancadhamma dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan pancadhamma. 2. Kegiatan Inti: a. Mencari informasi dari berbagai sumber pustaka berkenaan dengan Panca Dhamma dengan keingintahuan dan cinta ilmu. b. Membentuk kelompok untuk berdiskusi interaktif tentang Panca Dhamma dengan kesantunan. c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan percaya diri. d. Tanya jawab antarkelompok dari hasil diskusi dengan kesantunan. e. Menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan dipandu oleh guru dengan kecerdasan dan kesantunan f. Guru memberikan penguatan materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan dan kesantunan. 3. Kegiatan Penutup a. Mengerjakan soal-soal dan contoh kasus berkenaan dengan pancadhamma dengan tanggung jawab. b. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dengan tanggung jawab. c. Menerima tugas-tugas individu untuk membuat kliping koran dengan kerja keras. d. Doa penutup dengan kereligiusan. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang jenis-jenis berbuatan yang mencerminkan pancadhamma dengan kecerdasan dan kesantunan. c.Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mengidentifikasikan jenis-jenis berbuatan yang mencerminkan pancadhamma dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menerapkan jenis perbuatan yang terkandung dalam pancadhamma dengan kepatuhan pada aturan sosial. 2. Kegiatan Inti: a.Membentuk kelompok untuk berdiskusi interaktif mengidentifikasi jenis-jenis berbuatan yang mencerminkan pancadhamma dengan kecerdasan dan keingintahuan. b.Melakukan pengamatan gambar/film jenis-jenis berbuatan yang mencerminkan pancadhamma dengan kecerdasan. c. Menyajikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan percaya diri. d.Menanggapi kelompok lain yang telah menyajikan hasil diskusinya dengan kesantunan. Halaman 19 dari 34. e. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dengan kecerdasan dan kesantunan. f.Menguatkan jenis-jenis berbuatan yang mencerminkan pancadhamma dengan kecerdasan. 3. Kegiatan Penutup 1. Mendokumentasikan hasil kerja siswa dengan tanggung jawab. 3. Menerima tugas kelompok membuat kliping jenis-jenis berbuatan yang mencerminkan pancadhamma dengan penuh tanggung jawab. 4. Doa penutup dengan kereligiusan. G. Sumber Belajar 1. Buku paket PAB SMP kelas VII 2. Berbagai literatur dan pustaka buddhis 3. Gambar, Koran, Majalah dan lain-lain H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen ß Menjelaskan pengertian Panca Dhamma dengan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri) dan kecerdasan. Tes lisan (kecerdasan) Daftar pertanyaan Jelaskan pengertian Panca Dhamma! ß Menyebutkan macam-macam Panca Dhamma dengan kecerdasan Tes terlutis (kecerdasan) Uraian Tuliskan macam -macam Panca Dhamma! ß Memberikan contoh berbagai jenis perbuatan yang sesuai Panca Dhamma dengan kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban. Tes terlutis (kecerdasan) Uraian Berikan contoh berbagai perbuatan yang sesuai dengan Panca Dhamma! ß Mengidentifikasi perbuatan yang merupakan bagian Panca Dhamma dengan cermat dan tepat (kecerdasan) dan tanggung jawab. Penugasan individu (tanggung jawab) Tugas individu/PR Buatlah kliping tentang perbuatan yang merupakan pelaksanaan Pancadhamma! Rubrik penilaian kliping (dengan skala skor) No Aspek yang dinilai Skala skor 1. 2. 3. Mengidentifikasi gambar yang sesuai dengan Panca dhamma. Mengidentifikasi gambar yang tidak sesuai dengan bagian panca Dhamma. Kerapihan dalam menggunting gambar/berita. Kerapihan dalam menempel gambar/berita. Variasi perpaduan antara tempelan dengan hiasan. Analisis atau komentar gambar/berita. 25 25 20 30 Jumlah skor 100 Pedoman Penskoran: No Jawaban Skor 1 Benar 5 2 Benar 10 3 Benar 25 Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb: Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100) Total skor Mengetahui, Jakarta, ……………………… Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha ………………………… …………………………………… RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP ...................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/2 Halaman 20 dari 34. Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan) A. Standar Kompetensi : 3. Mengkonstruksikan sikap umat buddha untuk menjadi manusia susila sesuai panca Dhamma. B. Kompetensi Dasar : 3.3 Mendeskripsikan Panca Dhamma dalam kehidupan sehari-hari. C. Tujuan Pembelajaran : Pertemuan Pertama Peserta didik mampu: 1. Menerapkan metta-karuna dalam kehidupan sehari-hari dengan kesadaran akan hak dan kewajiban. 2. Menerapkan sammaajiva kehidupan sehari-hari dengan kesadaran akan hak dan kewajiban. Pertemuan Kedua Peserta didik mampu: 1. Menerapkan Santuti dalam menjalani kehidupan yang dijalani kesadaran akan hak dan kewajiban. 2. Menerapkan Sacca dalam melaksanakan tugas dengan kejujuran dan kesadaran akan hak dan kewajiban. 3. Menerapkan Satisampajanna dalam mengerjakan tugas dengan kecerdasan kesadaran akan hak dan kewajiban. D. Materi Ajar : Panca Dhamma E. Metode Pembelajaran : Model inkuiri, diskusi interaktif F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang metta-karuna dan samma-ajiva dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan metta-karuna dan samma- ajiva dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan metta-karuna dan samma-ajiva dengan kecerdasan 2. Kegiatan Inti a. Membaca buku referensi yang membahas metta-karuna dan samma-ajiva dengan keingintahuan dan cinta ilmu. b.Melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi contoh perbuatan yang merupakan pelaksanaan metta-karuna dan samma-ajiva dengan kesantunan dan menghargai keberagaman. c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergiliran dengan percaya diri dan kesantunan. d. Bertanya-jawab tentang penerapan metta-karuna dan samma-ajiva dalam kehidupan sehari-hari dengan kesantunan. e. Menyimpulkan hasil presentasi kelompok dengan kecerdasan. f. Menguatkan hasil diskusi kelompok melalui diskusi kelas yang dipandu guru tentang metta-karuna dan samma-ajiva dengan kesantunan dan kedemokratisan. 3. Kegiatan Penutup a. Mengerjakan soal-soal latihan dengan kecerdasan dan kejujuran. b. Pemberian tugas individu untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya dengan tanggung jawab. c. Doa penutup dengan kereligiusan. Pertemuan kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang metta-karuna dan samma-ajiva dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk mendiskripsikan metta-karuna dan samma- ajiva dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Halaman 21 dari 34. Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu mendiskripsikan metta-karuna dan samma-ajiva dengan kecerdasan. 2. Kegiatan Inti a. Membaca buku referensi yang membahas metta-karuna dan samma-ajiva dengan keingintahuan dan cinta ilmu. b.Melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi contoh perbuatan yang merupakan pelaksanaan metta-karuna dan samma-ajiva dengan kesantunan dan kecerdasan. c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergiliran dengan percaya diri. d. Bertanya-jawab tentang penerapan metta-karuna dan samma-ajiva dalam kehidupan sehari-hari dengan kesantunan. e. Menyimpulkan hasil presentasi kelompok dengan cerdas. f. Menguatkan hasil diskusi kelompok melalui diskusi kelas yang dipandu guru tentang metta-karuna dan samma-ajiva dengan kesantunan dan demokratis. 3. Kegiatan Penutup a. Mengerjakan soal-soal latihan dengan kejujuran dan kecerdasan. b. Pemberian tugas individu untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya dengan tanggung jawab. c. Guru memberi informasi materi yang akan dibahas pada pertemuan selajutnya dengan kejujuran dan kesantunan. c. Doa penutup dengan kereligiusan. G. Sumber Belajar 1. Buku paket 2. Narasumber 3. Lingkungan 4. Media massa H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen ß Menerapkan Metta Karuna dalam kehidupan sehari-hari dengan kesadaran akan hak dan kewajiban dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) B-S 1. Menggagalkan pembunuhan adalah contoh pelaksanaan metta-karuna.(B-S) 2. Melepaskan satwa atau berdana kehidupan merupakan contoh penerapan metta- karuna.(B-S) ß Menerapkan Samma Ajiva dalam menghadapi kesulitan ekonomi dengan selalu dapat dipercaya (kejujuran) dan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 3. Berikan 5 contoh perdagangan salah! ß Menerapkan Santuti dalam menjalani kehidupan dengan melaksanakan tugas dan kewajiban (bertanggung jawab) dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) B-S 4. Perselingkuhan dalam keluarga merupakan pelaksanaan Panca dhamma ke-3. (B-S) 5. Berganti-ganti pasangan walaupun sudah berumah tangga adalah contoh perbuatan yang bertentangan dengan Santuti.(B-S) ß Menerapkan Sacca dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kenyataan sebenarnya (kejujuran) dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 6. Berikan contoh perbuatan yang merupakan pelaksanaan kebenaran (sacca)! Halaman 22 dari 34. • Menerapkan Satisampajanna dalam mengerjakan tugas dengan kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 7. Berikan contoh perbuatan yang bertentangan dengan satisampajana! Berilah tanda chek list pada pernyataan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya yang kamu alami. No. Pernyataan SL SR Kdg TP 1. Dalam menghadapi kebencian saya menerapkan metta-karuna 2. Dalam Menghadapi kesulitan ekonomi saya menerapkan sammaajiva 3. Dalam menjalani kehidupan sebagai siswa saya menerapkan santuti 4. Ketika menjalani ujian saya menerapkan sacca 5. Dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan saya menerapkan satisampaja Jumlah Skor Keterangan SL (selalu) = 3 SR (Sering) = 2 KDG (Kadang-Kadang) = 1 TP (Tidak pernah) = 0 Pedoman Penskoran: No Jawaban Skor 1 Benar 5 2 Benar 5 3 Benar 10 4 Benar 5 5 Benar 5 6 Benar 10 7 Benar 10 Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb: Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100) Total skor Mengetahui, Jakarta, ……………………… Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha ………………………… …………………………………… RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP ...................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan) A. Standar Kompetensi : 4. Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari sehari. B. Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan sifat cinta kasih atau metta dalam kehidupan sehari-hari Halaman 23 dari 34. C. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan Pertama Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan cinta kasih (metta) dengan kecerdasan. 2. Menunjukkan aplikasi metta terhadap orang lain dengan kepedulian. Pertemuan Kedua Peserta didik mampu: 1. Menceritakan kisah bertema cinta kasih dengan kecerdasan dan percaya diri. 2. Memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema cinta kasih dengan rasa tanggung jawab. D. Materi Pembelajaran: 1. Cinta Kasih (metta) 2. Cerita cinta kasih (metta) E. Model/Metode Pembelajaran: 1. Model inkuiri, pemecahan masalah dengan tanggung jawab dan kecerdasan. 2. Bercerita, ceramah interaktif dengan percaya diri dan kecerdasan. F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan menjelaskan metta serta menunjukkan pelaksanaan metta terhadap orang lain dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menjelaskan metta penerapannya kepada orang lain dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menerapkan metta kepada orang lain dengan kesadaran akan hak dan kewajiban. 2. Kegiatan Inti: a. Membaca referensi tentang nilai dari cinta kasih (metta) dengan keingintahuan dan kedisiplinan. b. Melakukan diskusi kelompok untuk mengkaji ciri orang memiliki metta dengan kecerdasan dan menghargai keberagaman. c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lainnya dengan percaya diri dan kesantunan. d. Mengidentifikasi ciri orang yang memiliki cinta kasih dengan kecerdasan. e. Menyimpulkan hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan dengan kecerdasan dan kesantunan. f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan dan kesantunan. 3. Kegiatan Penutup a. Melakukan evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan. b. Pemberian tugas-tugas PR dengan tanggung jawab. c. Mendokumentasikan hasil kerja dengan tanggung jawab. d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan menceritakan kisah bertema cinta kasih serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema cinta kasih dengan kecerdasan dan percaya diri. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menceritakan kisah bertema cinta kasih dan memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema cinta kasih dengan keingintahuan dan kecerdasan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan kedua: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan kisah bertema cinta kasih serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema cinta kasih dengan kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban. 2. Kegiatan Inti: Halaman 24 dari 34. a. Mencari literatur mengenai cerita-cerita jataka yang ada hubungannya dengan cinta kasih dengan kecerdasan dan keingintahuan. b. Menceritakan di depan kelas mengenai cerita-cerita jataka yang berhubungan dengan cinta kasih dengan percaya diri. c. Mengidentifikasi tokoh cerita yang bertema cinta kasih dengan karakter masing- masing dengan kecerdasan. d. Bertanya jawab mengenai cinta kasih seorang ibu terhadap anaknya dengan kesantunan. e. Bertanya jawab mengenai berbagai contoh cinta kasih Buddha kepada semua makhluk dengan kesantunan. f. Membuat rangkuman cerita dan memetik pesan moral yang terkandung dalam kisah cinta kasih dengan kecerdasan. g. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan dan kesantunan. 3. Kegiatan Penutup a. Evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan. b. Mendokumentasikan rangkuman cerita dengan tanggung jawab. c. Tugas-tugas PR dengan tanggung jawab. d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. G. Sumber Belajar 1. Buku paket 2. Cerita jataka 3. Buku Paritta 4. Narasumber H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrume n Contoh Instrumen ß Menjelaskan cinta kasih (metta) untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas (keingintahuan) dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 1. Jelaskan definisi cinta kasih universal (Metta) ß Menunjukkan aplikasi metta terhadap orang lain dengan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan yang membutuhkan (kepedulian) dan kecerdasan. Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 2. Bagaimana cara mengembang-kan cinta kasih di dalam keluarga? ß Menceritakan kisah bertema cinta kasih dengan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri) Tes kinerja (percaya diri) Tes contoh kerja 3. Ceritakan kembali kisah bertema cinta kasih! ß Memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema cinta kasih dengan Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 4. Tuliskan pesan moral yang terkandung dalam cerita bertema cinta kasih! Pedoman Penskoran: No Jawaban Skor Keterangan 1 Benar 5 2 Benar 5 3 Benar - rubrik penilaian tersendiri 4 Benar 5 5 Benar 5 Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb: Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100) Total skor Rubrik Penilaian: Halaman 25 dari 34. Menceritakan kehidupan seorang Boddhisattwa yang penuh cinta kasih (dalam kitab jataka) No. Aspek yang dinilai Skor Perolehan 1. Penguasaan materi 45 2. Alur cerita 25 3. Sikap mimik 10 4. Vokal 20 Mengetahui, Jakarta, ……………………… Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha ………………………… …………………………………… RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP ...................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan) A. Standar Kompetensi : 4. Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari- sehari. B. Kompetensi Dasar : 4.2 Mendeskripsikan sifat kasih sayang atau karuna dalam kehidupan sehari-hari C. Tujuan Pembelajaran : Pertemuan Pertama Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan pengertian kasih sayang dengan kecerdasan. 2.Menyebutkan sifat-sifat orang yang memiliki kasih sayang dengan kejujuran dan kecerdasan. Halaman 26 dari 34. Pertemuan Kedua Peserta didik mampu: 1. Menerapkan wujud kasih sayang yang terdapat dalam cerita jataka dengan kepatuhan pada aturan sosial. 2. Menerapkan sifat kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari dengan kepedulian terhadap sesama. D. Materi Ajar: 1. Kasih Sayang (karuna) 2. Cerita kasih sayang (karuna) E. Model/Metode Pembelajaran: 1. Model : inkuiri, pemecahan masalah dengan kedemokratisan. 2. Metode : bercerita, ceramah interaktif dengan percaya diri. F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan menjelaskan karuna serta menunjukkan pelaksanaan karuna terhadap makhluk lain dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menjelaskan penerapan karuna kepada orang lain dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan penerapan karuna kepada makhluk lain dengan keingintahuan dan percaya diri. 2. Kegiatan Inti: a. Membaca referensi tentang nilai dari kasih sayang (karuna) dengan keingintahuan dan kedisiplinan. b.Melakukan diskusi kelompok untuk mengkaji ciri orang memiliki karuna dengan kecerdasan dan menghargai keberagaman. c.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lainnya dengan percaya diri dan kesantunan. d. Mengidentifikasi ciri orang yang memiliki kasih sayang dengan kecerdasan. e. Menyimpulkan hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan dengan kecerdasan. f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan dan kesantunan. 3. Kegiatan Penutup a. Melakukan evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan. b. Peserta didik menerima tugas-tugas PR dengan tanggung jawab. c. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas selanjutnya dengan tanggung jawab. d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan menceritakan kisah bertema kasih sayang serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema kasih sayang dengan percaya diri. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menceritakan kisah bertema kasih sayang dan memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema kasih sayang dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan kedua: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan kisah bertema kasih sayang serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema kasih sayang dengan kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban. 2. Kegiatan Inti: a. Mencari literatur mengenai cerita-cerita jataka yang ada hubungannya dengan kasih sayang dengan keingintahuan. b. Menceritakan di depan kelas mengenai cerita-cerita jataka yang berhubungan dengan kasih sayang dengan percaya diri. c. Mengidentifikasi tokoh cerita yang bertema kasih sayang dengan karakter masing- masing dengan kecerdasan. Halaman 27 dari 34. d. Bertanya jawab mengenai berbagai contoh kasih sayang Buddha kepada semua makhluk dengan kecerdasan dan kesantunan. e. Membuat rangkuman cerita dan memetik pesan moral yang terkandung dalam kisah kasih sayang dengan kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban. f. Guru menguatkan materi yang telah dipresentasikan peserta didik dengan kecerdasan dan kesantunan. 3. Kegiatan Penutup a. Evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan. b. Mendokumentasikan rangkuman cerita dengan tanggung jawab. c. Tugas-tugas PR dengan tanggung jawab. d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. G. Sumber Belajar 1. Buku paket 2. Cerita jataka 3. Buku Paritta 4. Narasumber H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen ß Menjelaskan belas- kasih (karuna) untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas (keingintahuan) dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 1. Jelaskan perbedaan cinta kasih dengan kasih sayang! ß Menunjukkan aplikasi karuna terhadap orang lain selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain yang membutuhkan (kepedulian) dan kecerdasan. Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 2. Bagaimana tindakan yang tepat yang harus dilakukan terhadap korban bencana gempa bumi? ß Menceritakan kisah bertema belas-kasih dengan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri) dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 3. Jelaskan tindakan Buddha terhadap makhluk yang menderita! ß Memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema belas-kasih dengan kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 4. Jelaskan makna cerita bertema kasih saying! 5. Pesan moral apa yang dapat diterapkan dari kisah Buddha menolong bhikkhu Tissa? Pedoman Penskoran: No Jawaban Skor 1 Benar 5 2 Benar 5 3 Benar 10 4 Benar 5 5 Benar 5 Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb: Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100) Total skor Mengetahui, Jakarta, ……………………… Halaman 28 dari 34. Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha ………………………… …………………………………… RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP ...................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan) A. Standar Kompetensi : 4. Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari- sehari. B. Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan sifat simpati (mudita) dalam kehidupan sehari-hari. C. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan Pertama Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan pengertian simpati dengan kecerdasan. 2. Menyebutkan sifat-sifat orang yang memiliki simpati dengan kejujuran dan kecerdasan. Pertemuan Kedua Peserta didik mampu: 1. Menerapkan wujud simpati yang terdapat dalam cerita jataka dengan kepatuhan pada aturan sosial dan kesadaran akan hak dan kewajiban. 2. Menerapkan sifat simpati dalam kehidupan sehari-hari dengan kepatuhan pada aturan sosial dan kesadaran akan hak dan kewajiban. Halaman 29 dari 34. D. Materi Ajar: 1. Simpati (mudita) 2. Cerita bertema simpati (mudita) E. Model/Metode Pembelajaran: 1. Model : inkuiri, pemecahan masalah dengan kedemokratisan. 2. Metode : bercerita, ceramah interaktif dengan percaya diri dan kecerdasan. F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan Pertama 4. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan menjelaskan mudita serta menunjukkan pelaksanaan mudita terhadap orang lain yang bergembira dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menjelaskan penerapan mudita kepada orang lain dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan penerapan mudita kepada orang lain dengan keingintahuan dan percaya diri. 5. Kegiatan Inti: a. Membaca referensi tentang nilai dari simpati (mudita) dengan keingintahuan dan kedisiplinan. b. Melakukan diskusi kelompok untuk mengkaji ciri orang memiliki simpati (mudita) dengan kecerdasan dan menghargai keberagaman. c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lainnya dengan percaya diri dan kesantunan. d. Mengidentifikasi ciri orang yang memiliki simpati dengan kecerdasan. e. Menyimpulkan hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan dengan kecerdasan. f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan dan kesantunan. 6. Kegiatan Penutup a. Melakukan evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan. b. Pemberian tugas-tugas PR dengan tanggung jawab. c. Mendokumentasikan hasil kerja dengan tanggung jawab. d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan menceritakan kisah bertema simpati serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema simpati dengan percaya diri. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menceritakan kisah bertema simpati dan memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema simpati dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan kedua: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan kisah bertema simpati serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema simpati dengan kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban. 3. Kegiatan Inti: a. Mencari literatur mengenai cerita-cerita jataka yang ada hubungannya dengan simpati dengan keingintahuan dan kedisiplinan. b. Menceritakan di depan kelas mengenai cerita-cerita jataka yang berhubungan dengan simpati dengan percaya diri. c. Mengidentifikasi tokoh cerita yang bertema simpati dengan karakter masing-masing dengan kecerdasan. d. Bertanya jawab mengenai simpati anak terhadap temannya yang berulang tahun dengan kesantunan. e. Membuat rangkuman cerita dan memetik pesan moral yang terkandung dalam kisah simpati dengan kecerdasan. f. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan dan kesantunan. Halaman 30 dari 34. 3. Kegiatan Penutup a. Evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan. b. Mendokumentasikan rangkuman cerita dengan tanggung jawab. c. Tugas-tugas PR dengan tanggung jawab. d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. G. Sumber Belajar 1. Buku paket 2. Cerita jataka 3. Buku Paritta 4. Narasumber H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen ß Menjelaskan simpati (mudita) untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas (keingintahuan) dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) B-S 1. Uraikan pengertian mudita! ß Menunjukkan aplikasi simpati terhadap orang lain selalu ikut berbahagia terhadap kebahagiaan orang lain (kepedulian) dan kecerdasan. Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 2. Bagaimana cara mengembangkan simpati (mudita) terhadap orang lain? 3. Mengucapkan ”Selamat Hari Raya” kepada pemeluk agama lain merupakan pelaksanaan simpati (mudita. (B-S) ß Menceritakan kisah bertema simpati dengan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri) dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 4. Tuliskan pelaku cerita bertema simpati (mudita) dan jelaskan masing-masing karakternya! • Memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema simpati dengan kecerdasan dan kesadaran akan hak dan kewajiban dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 5. Tuliskan makna yang terkandung dalam cerita simpati (mudita) yang kamu tulis. 6. Jelaskan manfaat dari memilki perasaan simpati! Pedoman Penskoran: No Jawaban Skor 1 Benar 5 2 Benar 5 3 Benar 3 4 Benar 10 5 Benar 5 6 Benar 5 Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb: Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100) Total skor Mengetahui, Jakarta, ……………………… Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha ………………………… …………………………………… Halaman 31 dari 34. Halaman 32 dari 34. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP ...................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan) A. Standar Kompetensi : 4. Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari- sehari. B. Kompetensi Dasar : 4.4 Mendeskripsikan sifat batin seimbang (upekkha) dalam kehidupan sehari-hari C. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan Pertama Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan pengertian batin seimbang (upekkha) dengan kecerdasan. 2. Menyebutkan sifat-sifat orang yang memiliki batin seimbang (upekkha) dengan kejujuran dan kecerdasan. Pertemuan Kedua Peserta didik mampu: 1. Menerapkan wujud batin seimbang yang terdapat dalam cerita jataka dengan kepatuhan pada aturan sosial dan kesadaran akan hak dan kewajiban. 2. Menerapkan batin seimbang dalam kehidupan sehari-hari dengan kepedulian terhadap sesama dan ketangguhan. D. Materi Ajar: 1. Batin seimbang (upekkha) 2. Cerita bertema batin seimbang (upekkha) E. Model/Metode Pembelajaran: 1. Model : inkuiri, pemecahan masalah dengan kedemokratisan. 2. Metode : bercerita, ceramah interaktif dengan percaya diri dan kecerdasan. F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan menjelaskan upekkha serta menunjukkan pelaksanaan upekkha terhadap makhluk lain dengan kecerdasan dan kesantunan. c. Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menjelaskan upekkha penerapannya kepada orang lain dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan pertama: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan upekkha penerapannya kepada makhluk lain dengan kecerdasan. 2. Kegiatan Inti: a. Membaca referensi tentang nilai dari batin seimbang (upekkha) dengan keingintahuan dan kedisiplinan. b. Melakukan diskusi kelompok untuk mengkaji ciri-ciri orang yang memiliki upekkha dengan keingintahuan dan menghargai keberagaman. c.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lainnya dengan percaya diri dan kesantunan. d. Mengidentifikasi ciri orang yang memiliki batin seimbang dengan kecerdasan. e. Menyimpulkan hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan dengan kecerdasan. f. Guru memberikan penguatan materi yang telah didiskusikan dengan kecerdasan dan kesantunan. 3. Kegiatan Penutup a. Melakukan evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan. b. Pemberian tugas-tugas PR dengan tanggung jawab. c. Mendokumentasikan hasil kerja dengan tanggung jawab. d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan Halaman 33 dari 34. a. Doa pembuka pendidikan dengan kereligiusan. b. Apersepsi : Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan menceritakan kisah bertema batin seimbang serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema batin seimbang dengan percaya diri. c.Motivasi : Peserta didik termotivasi untuk menceritakan kisah bertema batin seimbang dan memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema batin seimbang dengan keingintahuan. d. Tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan kedua: Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu menceritakan kisah bertema batin seimbang serta memetik makna yang terkandung dalam cerita bertema batin seimbang dengan kecerdasan dan ketangguhan . 4. Kegiatan Inti: a. Mencari literatur mengenai cerita-cerita jataka yang ada hubungannya dengan batin seimbang dengan keingintahuan dan kedisiplinan. b. Menceritakan di depan kelas mengenai cerita-cerita jataka yang berhubungan dengan batin seimbang dengan percaya diri. c. Mengidentifikasi tokoh cerita yang bertema kasih sayang dengan karakter masing- masing dengan kecerdasan. d.Bertanya jawab mengenai berbagai contoh batin seimbang Buddha kepada semua makhluk dengan kesantunan. e. Membuat rangkuman cerita dan memetik pesan moral yang terkandung dalam kisah batin seimbang dengan kecerdasan. 3. Kegiatan Penutup a. Evaluasi proses pembelajaran dengan kecerdasan. b. Mendokumentasikan rangkuman cerita dengan tanggung jawab. c. Tugas-tugas PR dengan tanggung jawab. d. Doa penutup pendidikan dengan kereligiusan. G. Sumber Belajar a. Buku paket b. Cerita jataka c. Buku Paritta d. Narasumber H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen ß Menjelaskan batin seimbang (upekkha) untuk mengetahui lebih mendalam dan luas (keingintahuan) dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 1. Berikan 3 contoh yang merupakan tindakan yang mencerminkan batin seimbang! ß Menunjukkan aplikasi batin seimbang (upekkha) terhadap orang lain dengan selalu sabar dan tenang atau sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan (ketangguhan), kepedulian dan kecerdasan. Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 2. Bagaimana tindakan yang harus kamu lakukan apabila kamu difitnah temanmu? ß Menunjukkan aplikasi batin seimbang (upekkha) terhadap orang lain dengan selalu sabar dan tenang atau sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan (ketangguhan), kepedulian dan kecerdasan. Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 3. Berikan satu contoh tindakan Buddha yang berhubungan dengan batin seimbang! ß Menceritakan kisah bertema batin seimbang Memetik makna yang terkandung cerita dalam bertema batin seimbang dengan yakin kemampuan diri sendiri (percaya diri) dan kecerdasan Tes tertulis (kecerdasan) Uraian 4. Jelaskan manfaat orang yang memiliki batin seimbang! 5. Pesan moral apa yang dapat diterapkan dari kisah bertema batin seimbang? Halaman 34 dari 34. Pedoman Penskoran: No Jawaban Skor 1 Benar 5 2 Benar 5 3 Benar 10 4 Benar 5 5 Benar 5 Perhitungan Nilai Akhir dalam Skala 0 – 100 sbb: Nilai Akhir = Perolehan skor X skor ideal (100) Total skor Mengetahui, Jakarta, ……………………… Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Buddha ………………………… …………………………………… Setelan berbagi

Senin, 03 Maret 2014

PermenDiknas No 35 Tahun 2010

SALINAN
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 35 TAHUN 2010
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU
DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya dan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor 14 Tahun 2010 dan
Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4586);
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4916);
2
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5135);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
11. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
13. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor
14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL
GURU DAN ANGKA KREDITNYA.
Pasal 1
Petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya adalah
sebagaimana dimaksud pada Lampiran Peraturan Menteri ini.
3
Pasal 2
(1) Guru yang tidak dapat memenuhi kinerja yang dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat dan jabatan, padahal yang bersangkutan telah diikutsertakan dalam
pembinaan pengembangan keprofesian, beban kerjanya dikurangi sehingga
kurang dari 24 (dua puluh empat) jam tatap muka atau dianggap melaksanakan
beban kerja kurang dari 24 (dua puluh empat) jam tatap muka.
(2) Guru yang mempunyai kinerja rendah wajib mengikuti pembinaan
pengembangan keprofesian berkelanjutan.
(3) Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2), apabila telah dapat menunjukkan
kinerja baik, diberi beban kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
Perangkat pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya diselesaikan
paling lambat tanggal 31 Desember 2012.
Pasal 4
Penilaian kinerja guru yang didasarkan pada Peraturan Menteri ini berlaku secara
efektif mulai tanggal 1 Januari 2013.
Pasal 5
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Desember 2010
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
TTD.
MOHAMMAD NUH
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
Dr.A. Pangerang Moenta,S.H.,M.H.,DFM.
NIP 196108281987031003